Menlu RI Sugiono: Cegat kapal Madleen ke Gaza, Israel langgar hukum internasional

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Menlu

Menlu RI Sugiono: Cegat kapal Madleen ke Gaza, Israel langgar hukum internasional

Kapal Madleen dengan 12 awal yang membawa bantuan darurat bagi warga Gaza, Palestina, dicegat oleh Israel. (ANTARA/Anadolu/py/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengutuk keras pencegatan kapal Madleen yang mengangkut bantuan ke Gaza dan penculikan para relawannya sebagai pelanggaran baru oleh rezim Zionis Israel terhadap hukum internasional.

Militer laut Israel mencegat dan menaiki kapal Madleen saat berada di perairan internasional, menurut Koalisi Freedom Flotilla pada Minggu (8/6).

Koalisi menambahkan bahwa komunikasi dengan kapal bantuan tersebut telah terputus.

“Tindakan tersebut sekali lagi menunjukkan ketidakpedulian Israel terhadap hukum internasional dan menjadi pukulan berat bagi penderitaan rakyat Gaza,” kata Sugiono di platform X yang dilihat dari Jakarta pada Selasa.

Dia mengatakan blokade darat dan laut ke Jalur Gaza oleh Israel adalah bentuk hukuman kolektif yang meningkatkan risiko bencana kemanusiaan dan kelaparan massal di wilayah kantong Palestina itu.

Sesuai hukum internasional dan instruksi Mahkamah Internasional (ICJ), kata Sugiono, Israel wajib memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan secara berkelanjutan dan tanpa hambatan, serta menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan di Gaza.

Di sisi lain, dia mengapresiasi inisiatif aktivis internasional yang berupaya membuka koridor maritim bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

“Namun, kiranya hal ini tidak mengalihkan fokus dari akses bantuan melalui jalur darat yang tetap menjadi kebutuhan paling mendesak,” kata Sugiono.

Dia menegaskan bahwa pembukaan semua jalur bantuan yang dimungkinkan ke Gaza adalah keharusan, sebagaimana yang terus diserukan oleh Indonesia di berbagai forum internasional.

Sugiono berjanji akan menegaskan kembali hal itu dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) tentang Palestina di New York, AS, dalam waktu dekat.

“Saya akan menyerukan kepada komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, supaya bertindak tegas untuk melindungi warga sipil dan mengadopsi resolusi demi mengakhiri blokade dan menjamin akses kemanusiaan di Gaza,” kata dia.

Menurut Koalisi Freedom Flotilla, kapal Madleen membawa bantuan yang amat mendesak bagi warga Gaza, termasuk susu formula bayi, tepung, beras, popok, perangkat pemurni air, serta pasokan obat-obatan dan alat medis, kruk dan alat prostetis anak.

Kapal tersebut membawa 11 aktivis dan seorang jurnalis. Di antara mereka ialah aktivis iklim Swedia Greta Thunberg, anggota Parlemen Eropa Rima Hassan yang berdarah Prancis-Palestina, dan jurnalis Al Jazeera Mubasher dari Prancis, Omar Faiad.

Baca juga: Amerika Serikat memveto draf Resolusi DK PBB tentang gencatan senjata di Gaza

Baca juga: ASEAN bersama GCC dan China kecam serangan terhadap warga sipil di Gaza