Pekanbaru (ANTARA) - Puluhan warga Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, menggelar aksi unjuk rasa untuk mendesak penutupan permanen tempat penampungan sementara (TPS) transdepo sampah di wilayah mereka, Rabu.
Warga mengeluhkan bau busuk, banyaknya lalat, dan aktivitas mobil pengangkut sampah yang keluar masuk yang mengganggu kenyamanan lingkungan.
Ketua RW setempat Masdi menyebutkan rumah warga yang berdekatan dengan TPS terdampak langsung, terutama saat hujan dan angin.
"Bau busuk dari TPS ini sangat menyengat, apalagi kalau hujan, lingkungan jadi tidak nyaman. Lalat juga semakin banyak, dan kami khawatir ini akan memicu penyakit,” ujar Masdi.
Warga juga merasa dirugikan oleh aktivitas mobil pengangkut sampah yang melintas setiap hari.
"Kami sudah tidak tahan lagi. Sampah di sini harus segera diangkut semuanya dan langsung dibuang ke TPA Muara Fajar. Jangan ada lagi mobil sampah yang masuk ke sini,” lanjutnya.
Sebelumnya, warga juga telah menyampaikan keluhan ke Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru. Dalam aksi tersebut, warga menuntut pemerintah menutup TPS transdepo secara permanen dan membersihkan seluruh sampah yang ada di lokasi.
Di sisi lain, pemilik lahan yang hadir dalam unjuk rasa merasa dirinya berhak menyewakan tanahnya untuk dijadikan TPS transdepo.
"Ini tempat sementara, hanya 3 bulan untuk menanggulangi sampah di kota. Saya yang punya lahan, saya mau dapat duit,” ujar Napitupulu.
Aksi yang berlangsung damai tersebut mendapat pengawalan dari pihak kepolisian setempat. Warga berharap pemerintah segera menindaklanjuti tuntutan mereka.
Baca juga: Tumpukan sampah di Pekanbaru sudah terkendali
Baca juga: Kota Pekanbaru darurat sampah