Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru menyebut tumpukan sampah yang terjadi sejak awal tahun 2025 di daerah setempat sudah mulai terkendali usai diberlakukan status darurat sampah.
Pelaksana Tugas Kepala DLHK Kota PekanbaruIwan Simatupang mengatakan hal ini sesuai instruksi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat agar mengoptimalkan pengangkutan sampah. Pengangkutan sudah berlangsung sejak, Rabu (15/1) dengan beberapa lokasi dilakukan pembersihan.
"Sampah yang menumpuk di sejumlah lokasi sudah mulai terkendali," katanya di Pekanbaru, Kamis.
Dia menguraikan lokasi tumpukan sampah itu di antaranya Jalan Rajawali Sakti, Jalan Paus dan tempat penampungan sementara di JalanSoekarno Hatta-Teropong. Sebelumnya juga dilakukan di Jalan HR Soebrantas tepatnya sekitaran gudang Cocacola dan TPS Pasar Pagi Arengka, Jalan Laos di belakang sekolah Darma Yudha dan Siak I arah Palas.
Namun begitu diakuinya masih ada beberapa tumpukan sampah terlihat di penjuru kota. Kebanyakan lokasi tumpukan sampah yang masih terlihat adalah TPS liar.
Saat ini lanjutnya sedang diupayakan pengangkutan sampah di titik tumpukan yang masih terlihat. Ia menyebut bahwa kebanyakan yang mengangkut sampah di status darurat ini adalah armada operator.
Akan tetapi ada juga beberapa armada milik pemerintah kota untuk mobilisasi sampah dari lokasi tumpukan ke TPA. Operator harus memastikan semua sampah itu tetap terangkut sesuai jadwal.
"Sampai saat ini, kita sudah bisa mengendalikan sampah yang ada," ujarnya.
Sebelumnya Pj Wali Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 236 tentang Penetapan Status Darurat Sampah, terhitung 15 hingga 21 Januari 2025. SK ini dikeluarkan karena tidak efektifnya kinerja pihak ketiga dalam pengangkutan sampah yang menyebabkan banyak terjadi tumpukan di sejumlah titik kota.