Tiga hari hilang, seorang wanita di Meranti ditemukan tak bernyawa di sawah

id Wanita di Meranti ditemukan tewas di tepi sawah ,Penemuan mayat di Meranti,Polsek Rangsang Barat

Tiga hari hilang, seorang wanita di Meranti ditemukan tak bernyawa di sawah

Seorang personel Polsek Rangsang Barat, Polres Kepulauan Meranti menunjuk lokasi kejadian ditemukannya seorang wanita yang tak bernyawa di tepi sawah di Jalan Pertanian, Dusun Melati, Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Selasa (21/1/2025). (ANTARA/HO-Polsek Rangsang Barat)

Selatpanjang (ANTARA) - Seorang wanita berinisial M (64) ditemukan tak bernyawa di tepi sawah yang berlokasi di Jalan Pertanian, Dusun Melati, Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Selasa.

Wanita lanjut usia itu ditemukan warga karena telah hilang sejak 3 hari yang lalu, karena tidak kunjung pulang ke rumah. Peristiwa ini sontak menghebohkan warga sekitar.

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan melalui Kapolsek Rangsang Barat, Iptu Roly Irvan mengungkapkan bahwa warga yang menemukan mayat tersebut saat sedang melintas di sekitar lokasi penemuan sekitar pukul 09.00 WIB.

Karena masih menaruh keraguan, dia lantas memanggil warga lainnya untuk bersama-sama memastikan bahwa itu adalah mayat manusia. Posisi mayat saat ditemukan dalam keadaan terlungkup di dalam kubangan sawah.

“Setelah itu kemudian saksi melaporkan ke kepala dusun, lalu diteruskan kepada Bhabinkamtibmas setempat,” ujar Roly saat dikonfirmasi wartawan di Selatpanjang.

Atas kejadian penemuan mayat tersebut, Kapolsek Rangsang Barat langsung memerintahkan Kanit Reskrim Polsek dan tim lainnya dari medis untuk melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengevakuasi korban ke Puskemas Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat.

“Pihak puskesmas melakukan visum terhadap korban. Dari pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda kekerasan dan mayat sudah dalam kondisi membengkak,” jelasnya.

Korban diketahui merupakan warga Dusun Parit Gantung, Desa Kedabu Rapat yang berbatasan langsung dengan desa dimana korban ditemukan. Pihak keluarga juga telah datang dan memastikan korban adalah keluarga mereka.

“Selama ini korban tinggal bersama suami dan satu orang anaknya. Dari pengakuan keluarga, sejak 3 bulan terakhir korban memang mengalami gangguan jiwa dan sering tidak pulang ke rumah. Namun yang terakhir ini tidak pulang selama 3 hari dan kemudian berusaha untuk mencari korban,” jelas Kapolsek Iptu Roly.

Di sana Kapolsek Iptu Roly menyarankan kepada keluarga agar korban dilakukan otopsi karena dinilai meninggal dengan tidak wajar. Tetapi keluarga memilih untuk mengikhlaskan dan tidak mau korban untuk diotopsi.

"Intinya pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan otopsi dan ikhlas dengan kejadian ini. Di hari yang sama jenazah langsung dikebumikan oleh keluarga di pemakaman umum di Dusun Parit Gantung," tutupnya.