Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ratusan buruh minyak dan gas bumi yang tergabung dalam beberapa organisasi massa, Rabu siang, mengamuk dengan merusak sejumlah perabotan yang berada di Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau.
"Kejadiannya baru saja sekitar jam 10.30 WIB. Awalnya mereka cuma di luar gedung, namun kemudian memaksa masuk dan merusak banyak berabotan," kata Zulhendri, pegawai Disnaker Riau di Pekanbaru.
Pantauan di lokasi kejadian, tampak sejumlah perabotan seperti meja, kursi dan vas bunga hyang berada di lantai dasar hancur dan berserakan.
Massa juga "mengobrak-abrik" sejumlah perabotan yang berada di ruang Kepala Dinas Tenaga Kerja Riau.
Saksi mata mengatakan, awalnya massa mengatasnamakan Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) itu berunjuk rasa menuntut realisasi penaikan upah buruh migas.
Massa ketika itu mengaku telah membawa surat protes untuk Kadisnaker Riau dan hendak diberikan secara langsung.
"Namun waktu kejadian, Kadis sedang tidak berada di tempat. Keluar kota untuk urusan dinas," kata saksi.
Aparat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan.
Sementara massa telah membubarkan diri.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Komandan Arief Fajar Satria yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan aksi demonstrasi yang dilakukan para buruh adalah ilegal.
"Itu karena mereka tidak menyampaikan surat ke Polresta terkait aksi yang dilakukannya ini," kata dia.
Kompol Arief mengatakan, anggota telah ditugaskan untuk mengumpulkan bukti-bukti perusakan dan memburu para pelakunya.
"Ini sudah merupakan tindakan anarki jadi pelakunya harus ditindak," katanya.
Arief mengatakan dalam kasus ini, pihaknya akan memproses hukum para provokator dan pelaku perusakannya.
"Akan kami tindak tegas," katanya.
Demonstrasi Buruh Migas Riau Berakhir Anarkis
