Jakarta (ANTARA) - Kandidat presiden sayap kiri Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mempertahankan keunggulan yang jelas atas Presiden Jair Bolsonaro dari kubu sayap kanan, sebuah jajak pendapat menunjukkan pada Rabu.
Keunggulan itu diraih Lula ketika kedua capres berebut untuk memenangi suara pemilih menjelang putaran kedua 30 Oktober.
Survei oleh IPEC yang dilakukan selama tiga hari sejak pemungutan suara putaran pertama itu menunjukkan Lula mendapat dukungan pemilih sebanyak 51 persen melawan 43 persen untuk Bolsonaro, dengan margin kesalahan dua poin persentase.
IPEC adalah salah satu dari beberapa perusahaan jajak pendapat yang dikritik karena meremehkan dukungan Bolsonaro dalam pemungutan suara putaran pertama, yang dimenangkan Lula dengan selisih 5 poin persentase yang lebih tipis dari perkiraan.
Meskipun keunggulan Lula dengan 8 poin persentase dalam jajak pendapat IPEC itu lebih baik daripada keunggulannya dalam pemungutan suara putaran pertama, ketika ada 11 kandidat, perbedaan angka perolehan itu jauh lebih sempit daripada keunggulan 14 poin yang dilaporkan oleh lembaga survei yang sama pada Sabtu. Hal ini menggarisbawahi bahwa persaingan merebut posisi presiden itu semakin ketat.
Lula dan Bolsonaro sama-sama mencari dukungan saat mereka kembali berkampanye untuk memastikan kemenangan dalam pemilihan yang paling terpolarisasi sejak kembalinya Brazil ke demokrasi pada 1980-an.
Senator berideologi tengah Brazil Simone Tebet, yang berada di peringkat ketiga pada putaran pertama pada Minggu dan karena itu tersingkir dari kompetisi, pada Rabu mengatakan dia mendukung Lula. Dukungan Tebet, yang menerima hampir 5 juta suara, memberikan dorongan kepada Lula saat mantan presiden itu menyatakan program kampanyenya sebagai koalisi kiri-tengah yang luas untuk menggulingkan Bolsonaro.
Tebet mengatakan dia akan mendukung Lula karena, berbeda dengan Bolsonaro, dia telah menunjukkan komitmen terhadap demokrasi dan konstitusi Brazil. Masih harus dilihat berapa banyak pemilihnya yang akan mengikuti jejak Tebet dalam mendukung mantan presiden itu.
Pada Selasa, Lula juga mendapatkan dukungan dari kandidat posisi keempat, Ciro Gomes yang berhaluan kiri, yang setuju dengan keputusan Partai Buruh Demokrat untuk mendukung Lula tetapi tidak memberikan dukungan publik yang senada.
Di antara mereka, Tebet dan Gomes menerima tujuh persen suara pada Minggu. Lula mengumpulkan 48,4 persen di babak pertama--kurang sedikit dari mayoritas yang dibutuhkan untuk kemenangan langsung. Bolsonaro mendapat 43,2 persen suara, lebih banyak dari angka dalam jajak pendapat dan memberikan harapan di antara para pendukungnya.
Bolsonaro telah mendapatkan dukungan dari para gubernur di tiga negara bagian terpadat di Brazil, yang menjadi medan persaingan di wilayah tenggara tempat dia dan Lula memfokuskan kampanye mereka.
Romeu Zema, gubernur Minas Gerais yang terpilih kembali, mendukung Bolsonaro, seperti halnya gubernur Sao Paulo yang segera meninggalkan jabatannya, Rodrigo Garcia, dan Claudio Castro dari Rio de Janeiro, yang memenangkan pencalonannya dalam pemilihan ulang.
Presiden itu memasuki putaran kedua dengan melaju setelah keberhasilannya dalam menggalang sentimen konservatif, yang mengubah Partai Liberalnya menjadi yang terbesar di kedua majelis Kongres dalam pemilihan umum pada Minggu (2/10).
Baca juga: Lula dan Bolsonaro bakal berhadapan di putaran kedua Pilpres Brasil pada 30 Oktober
Baca juga: Brazil resmi cabut aturan wajib masker di bandara dan pesawat
Sumber: Reuters