Terkait permintaan uang Rp40 juta, PSPS Riau : Itu penodongan

id Polresta Pekanbaru dan PSPS Riau,psps riau,polresta pekanbaru

Terkait permintaan uang Rp40 juta, PSPS Riau : Itu penodongan

Pihak kepolisian Polresta Pekanbaru bersiap di Stadion Utama Riau pada Selasa (7/12). (ANTARA/HO-Polresta Pekanbaru)

Sebenarnya Top Management tidak keberatan mengeluarkan uang Rp40 juta asal uang tersebut jelas masuk dalam kas negara. Tapi karena diminta membayar tunai di saat hampir dimulai, maka dapat disebut bahwa itu adalah penodongan,
Pekanbaru (ANTARA) - Polresta Pekanbaru dan PSPS Riau saling menuding tak ingin disalahkan atas diberhentikannya pertandingan persahabatan antara PSPS Riau dengan Kelantan FC, Selasa (12/7) lalu di Stadion Utama Riau, bahkan PSPSmenuding ada penodongan dari oknum kepolisian terkait permintaan uang pengamanan sebanyak Rp40 juta sesaat sebelum pertandingan.

Melalui laman Instagram resminya PSPS kembali mengunggah pernyataan atas nama Norizam Tukiman selaku Pemilik PSPS FC sekaligus pemilik Kelantan FC. Salah satunya menyatakan Norizam terkejut Polresta Pekanbaru meminta uang Rp40 juta beberapa saat sebelum pertandingan dimulai.

"Saat dalam perjalanan menuju Stadion owner club menerima telpon dari perwakilan management yang sedang rapat di Polresta Pekanbaru untuk segera membayar uang Rp40 juta, jika tidak pertandingan akan dibatalkan," sebut pernyataan di Instagram tersebut.

Padahal sebelumnya pihak manajemen Edward Riansyah atau Edu hanya memberitahu kebutuhan dana pengamanan sebesar Rp5 juta.

Selain diminta beberapa saat sebelum dimulainya pertandingan, uang Rp40 juta tersebut juga diminta dibayar tunai.

"Sebenarnya Top Management tidak keberatan mengeluarkan uang Rp40 juta asal uang tersebut jelas masuk dalam kas negara. Tapi karena diminta membayar tunai di saat waktu untuk laga persahabatan sudah hampir dimulai, maka dapat disebut bahwa itu adalah penodongan dan owner club keberatan," sebut pernyataan tersebut.

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa pertandingan batal digelar bukan kehendak awal dari Norizam selaku pemilik dari ke dua club, melainkan diminta dibatalkan oleh oknum Polresta Pekanbaru.

"Tentu saja tidak benar sama sekali pembatalan itu dikehendaki oleh saya. Sedangkan perencanaan, persiapan, komitmen, dan segala hal yang diperlukan untuk itu telah 100 persen selesai, termasuk membawa pemain dari segala segi sudah dicapai," tulisnya.

Berbanding terbalik dengan pernyataan Norizam, Wakapolresta Pekanbaru AKBP Hengky Poerwanto, Rabu (13/7) membantah pihaknya menyebabkan batalnya pertandingan.

Henky menilai pembatalan pertandingan tersebut murni kehendak PSPS sendiri secara sepihak oleh Nurizam Tukiman selaku Pemilik PSPS FC sekaligus pemilik Kelantan FC.

"Tidak ada anggota saya yang menyebabkan batalnya pertandingan baik di ruang rapat Bagops maupun di stadion," ucapnya melalui pesan WhatsApp.

Sebelumnya diketahui PSPS Riau melalui akun Instagram resminya mengunggah pernyataan bahwa Polresta Pekanbaru meminta biaya keamanan pertandingan sebesar Rp40 juta.

Namun manajemen PSPS Riau keberatan karena menilai permintaan ini tak berdasar dan berujung pada dibatalkannya pertandingan.