Selatpanjang (ANTARA) - Ketua Umum Laskar Muda Melayu Riau (LM2R) Kepulauan Meranti Jefrizal mengungkapkan kekesalannya di Kantor Bupati, lantaran surat yang dilayangkannya untuk melakukan audiensi bersama Bupati Muhammad Adil tidak ditanggapi.
Luapan emosi pun terlanjur meledak, handphone milik Jefrizal sampai dibantingnya ke lantai di hadapan para pejabat Pemda. Salah satunya pejabat yang menanggapi kedatangan Jefrizal, Selasa (8/2), adalah Asisten I Setda Kepulauan Meranti Irmansyah.
Surat yang dilayangkan LM2R kepada Pemkab Kepulauan Meranti pada 4 Februari 2022 itu terkait kebijakan One Way (jalan satu arah) dan tenaga honorer yang telah habis masa kontrak kerjanya. Di situ Jefrizal berharap Bupati mengklarifikasi atas kebijakan yang dibuatnya.
"Sebenarnya tidak minta banyak, kami hanya mau Bupati menjelaskan apa yang menjadi kebijakannya itu dan kami pandang perlu perhatian. Karena ini menyangkut roda perekonomian dan kestabilan sosial masyarakat Meranti," ungkap Jefrizal.
Menurut dia, langkah yang sudah dilakukannya dengan melayangkan surat sudah sesuai prosedur, dan seharusnya Pemda setempat menanggapiyang menjadi unek-unek mereka. Kemudian berharap audiensi yang dilakukan bisa dicarikan solusi terbaik.
"Dari awal sudah kami sampaikan surat permohonan audiensi, namun tidak ditanggapi. Kalau memang tidak bisa sampaikan secara baik-baik dan kami juga bisa bersikap fair dan sportif. Bukan begini caranya menghadang, kita tidak mau dibenturkan. Jika tidak mau menghargai, ayo sama-sama kita tidak menghargai," kata Jefrizal dengan kesal.
Diakui Jefrizal, ia bersama jajarannya datang ke Kantor Bupati hanya untuk melakukan audiensi dengan membawa aspirasi masyarakat. Sebelumnya pihaknya sudah beberapa kali melakukan unjuk rasa, namun Bupati Adil tetap tidak bisa ditemui massa.
Bahkan saat menyampaikan aspirasi masyarakat, dirinya menunjukkan sikap intelektualnya. Ia menganggap apa yang dilakukan pemerintah daerah, khusus Bupati Muhammad Adil tidak profesional sebagai pemimpin daerah.
"Ini aspirasi yang kami sampaikan, bukan kerja main-main. Jadi tolong aspirasi ini didengar. Kami sudah berkirim surat sebagai bentuk profesional kami, tapi pemerintah malah menunjukkan pengecutnya. Cara baik sudah, orasi sudah, cara apa lagi yang di mau Bupati," tutur Jefrizal.
Berita Lainnya
Massa LM2R Demonstrasi Tuntut Batalkan Pembelian Mobil Dinas Bupati Meranti
14 May 2018 19:45 WIB
Pemda Meranti cari solusi atasi jembatan ambruk
22 May 2024 22:30 WIB
Porsi DBH 2024 berkurang, Pemda harapkan pusat beri perhatian lebih untuk Meranti
08 May 2024 15:52 WIB
Legislator minta Pemda perbaiki dua jalan poros di Rangsang Barat yang rusak
28 April 2023 19:47 WIB
Kerepotan menagih pajak pasca lelang randis, Bapenda meradang ke Pemkab Meranti
23 August 2022 21:16 WIB
Kunjungi Meranti, menantu Wapres minta Pemda segera siapkan usulan program pembangunan
28 July 2022 11:55 WIB
Polres dan Pemkab Meranti terus antisipasi karhutla
23 July 2022 18:59 WIB
Bupati Meranti minta RAPP fokus membantu masyarakat di kecamatan terdekat
11 July 2022 17:50 WIB