Pekanbaru, 6/3 (Antara) - Afandi, seorang sarjana alumni salah satu universitas di Indonesia diduga nekat bunuh diri terjun ke Sungai Siak dengan alasan yang sejauh ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Afandi yang merupakan warga Perumahan Putri Tujuh, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, ini ditemukan tewas terapung di Sungai Siak pada Rabu pagi setelah dinyatakan hilang sejak empat hari lalu.
Tim Badan SAR Nasional (BaSARNas) Pekanbaru bersama aparat kepolisian khusus wilayah perairan dikabarkan menemukan jasad Afandi tengah tersangkut di tali kapal yang bersandar di tepian sungai.
"Kami menemukannya setelah upaya pencarian sejak hari Minggu lalu dan hari ini mayat telah berhasil ditemukan," kata Lenni selaku Nahkoda kapal sekaligus Tim Komando pencarian korban dari BaSARNas.
Dia mengatakan, pencarian jasad Afandi yang sebelumnya dikabarkan nekat menerjunkan diri pada Minggu (3/3) sekitar pukul 08:30 WIB sempat mengalami kendala derasnya arus.
Dihari pertama, pencarian dimulai dari titik korban terjun atau diduga melakukan upaya bunuh diri.
Upaya ini, demikian Lenni, dilakukan dengan manuver speed boat agar kemungkinan mayat akan timbul ke permukaan.
Sebelumnya, kata dia, masyarakat juga meminta Tim SAR untuk melakukan penyelaman dalam proses pencarian.
Namun Lenni selaku Komandan Tim BaSARNas menegaskan bahwa cara itu tidak sesuai dengan perairan Sungai Siak yang teramat dalam.
"Kami sengaja tidak melakukan penyelaman kerena memang airnya keruh dan sangat dalam. Kami hanya membuat ombak dari sungai-sungai melalui kapal supaya mayatnya muncul ke permukaan," katanya.
Pihak kepolisian kemudian melakukan upaya outopsi terhadap korban untuk memastikan penyebab dari kematiannya.
Dugaan sementara dari saksi-saksi yang mengaku sempat melihat korban terakhir kali, Afandi yang merupakan seorang sarjana strata satu (S1) ini tewas karena nekat bunuh diri dengan terjun ke Sungai Siak. ***Oleh Muhammad Arief dan Joko Prasetyo (Mahasiswa UIN Suska)***
Seorang Sarjana Habisi Nyawa Sendiri, Terjun ke Sungai Siak
