Pekanbaru renovasi SDN 118 yang terbakar

id SD terbakar,Kebakaran pekanbaru

Pekanbaru renovasi SDN 118 yang terbakar

Sekolah Dasar  Negeri 118 Pekanbaru  yang terbakar,  pada Jumat (15/10). (ANTARA/HOHumas)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru akan merenovasi dan perbaikan ruang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 118 di Rumbai yang terbakar beberapa waktu lalu tahun ini.

"Untuk ruang yang rusak ringan akan kita perbaiki tahun ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Ahad.

Dikatakan Ismardi akibat kebakaran ada delapan ruangan Sekolah Dasar Negeri 118 Pekanbaru yang terbakar, pada Jumat (15/10).

Dari delapan ruang kelas itu terdapat empat ruangan yang rusak ringan dan empat ruangan rusak berat.

Untuk gedung yang rusak ringan bisa langsung diperbaiki menggunakan APBD Perubahan 2021.

"Diperkirakan dananya di bawah Rp200 juta lah jadi akan diupayakan perbaikannya tahun ini," kata dia.

Selanjutnya, ia mengungkapkan ada empat ruangan yang rusak berat akibat dilahap api. Seperti ruang belajar, ruang membaca dan UKS. Untuk ruangan yang rusak ringan akan diperbaiki di APBDPerubahan 2021.

"Untuk ruangan yang hangus abis nanti kita betulkan. Kita sudah berkoordinasi perwakilan pusat di daerah tadi itu kita ajukan di 2022 ya mudah-mudahan ini bisa berhasil," kata Ismardi.

Perkiraan kerugian materil akibat kebakaran ini belum bisa ditafsir. Ia juga menyebut, untuk anggaran pembangunan perbaikan sekolah tahun depan akan disesuaikan.

"Itu belum ada kepastian kita kan belum ada pembahasan. Nanti kita akan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan telah terjadi kebakaran di SDN 118 Kelurahan Limbungan, Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Jumat, pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Si jago merah melahap tujuh kelas, perpustakaan, rumah penjaga sekolah, kantin, toilet serta gudang.

Kepala Sekolah SDN 118 Maryati menjelaskan api berasal dari rumah penjaga sekolah. Saat kejadian penjaga sekolah sedang menyiram tanaman dan rumah dalam keadaan kosong, sedangkan guru dan murid dalam proses belajar.

"Penjaga sekolah sedang menyiram bunga lalu merasa haus dan balik ke rumahnya, saat itu ternyata api sudah membesar. Ia panik dan segera memanggil satpam serta seorang guru untuk memadamkan api. Tapi karena api sudah terlalu besar jadi api sulit dipadamkan," jelas Maryati saat dijumpai.

Maryati melanjutkan penyebab kebakaran belum diketahui. Ia menduga api cepat membesar karena ada motor di lokasi awal mula api. Api merambat dengan cepat ke kelas dan perpustakaan.

Selain itu, peralatan elektronik seperti TV dan kulkas juga hangus terbakar.

Baca juga: Dua orang tewas akibat kebakaran di Perawang Siak

Baca juga: Dua kapal nelayan di Meranti dilalap si jago merah