Investasi tak lagi dimonopoli di Pulau Jawa sejak triwulan III-2020

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, investasi

Investasi tak lagi dimonopoli di Pulau Jawa sejak triwulan III-2020

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (29/09/2021). (ANTARA/Agatha Olivia.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan investasi di Indonesia tak lagi dimonopoli dan dititikberatkan di Pulau Jawa sejak triwulan III-2020.

"Dengan demikian, investasi sudah bergeser ke luar Pulau Jawa dengan porsi 50,5 persen di tahun 2020, sementara di Pulau Jawa sebesar 49,5 persen," kata Bahlil dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Bahlil pastikan pabrik baterai listrik akan prioritaskan serap pekerja dalam negeri

Bahlil menyebutkan capaian investasi di luar Pulau Jawa senilai Rp417,5 triliun dengan 54.994 proyek, sementara di Pulau Jawa Rp408,8 triliun yang berasal dari 98.355 proyek, sehingga realisasi investasi pada tahun lalu mencapai Rp826,3 triliun.

Hal serupa terlihat pada tahun 2021, di mana porsi investasi di luar Pulau Jawa mencapai 51,5 persen sejak Januari-Juni 2021, sedangkan di Pulau Jawa sebesar 48,5 persen.

Baca juga: Bahlil raih 350 juta dolar AS investasi dari Cargill

Menurut Bahlil, realisasi investasi Indonesia dalam semester I-2021 telah mencapai Rp442,7 triliun atau 49,2 persen dari target Rp900 triliun.

"Untuk tahun ini, presiden memang meminta kami untuk menaikkan target dari yang dalam perencanaan Bappenas sebesar Rp856 triliun," ungkapnya.

Baca juga: Bahlil mau Indonesia dikenal jadi negara industri penghasil baterai kendaraan listrik

Ia menjelaskan setidaknya terdapat tiga faktor penyebab investasi di Indonesia tak lagi dimonopoli di Pulau Jawa, pertama yaitu pembangunan infrastruktur pada periode lima tahun pertama Presiden Joko Widodo yang masif dari Aceh sampai Papua tak lagi berfokus di Pulau Jawa. Hal tersebut pun mempengaruhi pilihan investor, baik dari dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya atau membangun industrinya.

Kedua, lanjut Bahlil, karena banyaknya industri belakangan dekat dengan sumber bahan baku, serta ketiga sistem insentif yang diberikan pemerintah di luar Pulau Jawa jauh lebih menarik daripada di Jawa.

"Jadi, ini adalah strategi pemerintah untuk mendorong pemerataan ekonomi lewat penciptaan kawasan ekonomi baru dengan instrumen adalah investasi," tegasnya.

Baca juga: Kepala BKPM Bahlil resmikan perluasan pabrik Indorama senilai Rp510 miliar