Rokan Hilir jadi kabupaten perdana pengembangan lumbung pangan di Riau

id Pemrov Riau,petani riau,petani

Rokan Hilir jadi kabupaten perdana pengembangan lumbung pangan di Riau

Ilustrasi. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau menetapkan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebagai proyek percontohan pengembangan lumbung pangan (food estate) berbasis koperasi petani di Kabupaten Rokan Hilir tahun 2021.

"Saya sudah sudah mengusulkan pembangunan food estate di tiga lokasi yakni Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dan Kabupaten Pelalawan. Namun Menteri Pertanian (Mentan) RI) Syahrul Yasin Limpo justru meminta agar diprioritaskan satu wilayah dulu sehingga dipilih Rohil," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di Pekanbaru, Rabu.

Dia mengatakan, tujuan dipilihnya prioritas satu wilayah terlebih dahulu untuk lebih fokus saja dan baru kemudian mengikuti yang lainnya, jangan sampai semua dikerjakan namun tidak ada yang selesai.

Syamsuar menyebutkan, alasan kenapa memilih Rohil yang tepat dalam pengembangan food estate, karena pertama lokasinya lumayan dekat dari Kota Pekanbaru atau hanya butuh tiga jam perjalanan dari Pekanbaru ke Rohil.

"Apalagi Rohil memiliki tanah mineral sementara lokasi di Inhil banyak gambut sedangkan di Pelalawan harus menyebrang laut selama enam jam," katanya.

Dari segi lokasi tersebut, katanya, petaninya ada dan untuk menempuh wilayah tersebut tidak lagi pakai kapal, kalau Inhil nanti gambut dan dikhawatirkan akan mengalami kekecewaan saat Balitbang melakukan pengecekan di samping berbiaya tinggi.

Syamsuar menyebutkan, karena wilayah Rohil tidak sulit dijangkau apalgi ketika ada kunjungan Tim ke lapangan diyakini tidak ada yang sulit karena memang harus survey dulu sesuai peta agar tidak ada masalah di wilayah perhutanan, tumpang tindih perusahaan, atau pemilik yang tidak setuju.

Pada kesempatan itu, Syamsuar menginstruksikan stafnya untuk langsung turun ke Rohil guna mengetahui lebih jauh bahwa tanah tersebut tidak ada masalah.

"Dipastikan lahan tersebut siap ditanam padi dan lain lain, di samping itu baru kebutuhan lainnya yang dipersiapkan sebab yang paling penting izin lokasi dan syarat apa saja yang dibutuhkan untuk menggarap lahan itu," katanya.

Selanjutnya, Gubri juga memintanya semua pihak terkait. termasuk Balai Teknologi Pertanian juga ikut meninjau lokasi beserta tim lainnya sehingga bisa memastikan lokasi ini tidak ada masalah.

"Dari luas lahan yang telah dicadangkan berapa yang bisa ditanam, kemudian kalau ada yang gambut sampaikan juga bahwa memang ada gambut, berikutnya jenis bibit apa saja yang cocok ditanam sesuai kondisi tanah dan berikutnya dilaporkan ke Mentan," katanya.

Baca juga: Pemkab Pelalawan juga bantu alat berat untuk petani buka lahan, begini penjelasannya

Baca juga: Cara unik Petani Perawang tanam Bayam dan Kangkung hasilkan cuan puluhan juta