Presiden Turki Kecam Keras Tindakan Israel di Gaza

id Turki, Israel, Gaza

Presiden Turki Kecam Keras Tindakan Israel di Gaza

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam konferensi pers setelah rapat kabinet di Ankara, Turki, pada 30 Juni 2025. (ANTARA/Xinhua/Mustafa Kaya)

Ankara (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (11/8) menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjalankan jaringan pembantaian dan berusaha memperpanjang masa jabatannya dengan mengorbankan lebih banyak korban jiwa di kawasan tersebut.

"Kami tidak akan membiarkan Netanyahu dan jaringan pembantaiannya menyeret kawasan kami ke dalam bencana yang lebih besar hanya untuk memperpanjang masa jabatan politik mereka," kata Erdogan kepada wartawan setelah sebuah rapat kabinet.

Baca juga: Israel-Suriah Sepakat Gencatan Senjata, AS dan Turki Beri Dukungan Penuh

Dia menganggap Israel sebagai negara ancaman dan mengecam apa yang disebutnya sebagai kekerasan, kebiadaban, pembantaian, penyiksaan, dan penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina.

Erdogan mengatakan Turki sedang berupaya menghentikan kekerasan di Gaza dan memastikan distribusi bantuan kemanusiaan yang lancar kepada warga sipil yang menghadapi kekurangan pasokan sehari-hari yang parah.

"Kami melakukan segala upaya yang diperlukan untuk menghentikan kekejaman di Gaza dan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan kepada saudara-saudari kami di Gaza yang berada di ambang kelaparan," ujarnya.

Baca juga: Rusia mengaku "puas" dengan hasil negosiasi dengan Ukraina di Turki

Erdogan merupakan salah satu tokoh yang paling vokal mengkritik operasi militer Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel pada 7 Oktober 2023, menurut data Israel. Sementara itu, otoritas kesehatan Palestina menyatakan bahwa lebih dari 61.000 orang di Gaza telah tewas sejak saat itu, dengan sebagian besar wilayah kantong tersebut hancur menjadi puing-puing dan layanan dasar lumpuh.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.