Waduh, Helikopter bantuan KLHK untuk padamkan karhutla Riau rusak

id karhutla,helikopter klhk,kebakaran lahan riau,bpbd riau,karhutla riau, helikopter rusak, helikopter

Waduh, Helikopter bantuan KLHK untuk padamkan karhutla Riau rusak

Sejumlah petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mencoba memadamkan kebakaran di kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Selasa (2/3/2021). BBKSDA Riau memperkirakan luas kebakaran sudah mencapai 100 hektare yang diduga dipicu oleh cuaca kemarau dan aktivitas perambahan. (ANTARA/HO-BBKSDA Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Helikopter bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengalami gangguan sehingga tidak bisa membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari udara di Riau.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gofur di Pekanbaru, Kamis, mengatakan terjadi kerusakan pada alat pengangkut air (bucket) yang dipasang terpisah di heli KLHK tersebut.

Akibatnya, heli tersebut tidak bisa membantu untuk aktivitas pemadaman dari udara atau "water bombing" sejak 2 Maret lalu.

"Ada masalah pada 'bucket' karena itu sistemnya kan bongkar pasang, jadi ketika mau digunakan bermasalah," katanya.

Pemprov Riau sudah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla sejak 15 Februari hingga 31 Oktober 2021.

Ia mengatakan KLHK mengirim Heli jenis Bell 412 untuk membantu operasi Satgas Udara, sehingga bisa digunakan untuk patroli dan pemadaman dengan "water bombing".

Baca juga: Ular sepanjang 2 meter mati terpanggang akibat karhutla di Siak

Sebelumnya, heli tersebut sempat membantu pemadaman dari udara di Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir. Namun, saat 2 Maret heli mengalami masalah alat sehingga tidak bisa membantu pemadaman yang dibutuhkan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, di Kabupaten Bengkalis.

"Semoga hari ini sudah bisa ditangani," katanya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, menyatakan butuh bantuan helikopter untuk proses pemadaman kebakaran di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, yang masih sulit dikendalikan karena sulitnya mencapai sumber air.

"Kemarin kita sudah meminta bantuan helikopter KLHK untuk 'water bombing' tapi ada masalah pada alat kantong airnya," katanya.

Ia mengatakan kondisi dilapangan sangat kering dan luask kebakaran di kawasan itu diperkirakan sudah lebih dari 100 hektare.

Baca juga: Chevron : Hutan lindung terbakar bukan milik perusahaan

Baca juga: Karhutla terjadi lagi di Siak, masih di Sungai Apit