Ular sepanjang 2 meter mati terpanggang akibat karhutla di Siak

SIAK, (ANTARA) - Tim pemadam gabungan menemukan bangkai Ular Phyton berukuran dua meter lebih dalam keadaan terpanggang dekat lokasi kebakaran hutan dan lahan diKampung Teluk Masjid, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak.

"Tim pemadaman api menemukannya di batas antara hutan terbakar dengan hutan yang masih hijau," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Siak, Irwan Priyatna, Kamis.

Bangkai ular yang ditemukan di atas lahan gambut yang terbakar itu kemungkinan berupaya lari menuju lahan yang tidak terbakar. Pasalnya ular itu didapat dalam keadaan mati di perbatasan antara nyala api dengan lahan hijau.

Dimungkinkan ular berupaya menyelamatkan diri ke zona hijau tapi api yang panas lebih dahulu membunuhnya. "Kuatdugaan ular tersebut mati akibat terperangkap kobaran api," ujar Irwan.

Dia menceritakan ular itu ditemukan saat tim melakukan penyisiran di sekitar titik lokasi untuk memastikan tidak ada lagi titik api. Tim Pemadaman sedang memburu kepala api yang membakar semak belukar.

"Di saat api telah dipadamkan, samar-samar dibalik asap terlihat ada ular piton berukuran sekitar 2 meteran yang sudah meregang nyawa," ungkapnya.

Irwan mengaku, timnya selalu berjumpa dengan hal-hal seperti ini di setiap melakukan pemadaman Karhutla diberbagai lokasi. Dia meyakini banyak hewan yang mati dan kehilangan habitatnya akibat terjadinya karhutla.

Karhutla diketahui terjadi di Teluk Mesjid sejak Rabu (3/3) kemarin sekitar tiga hektare. Dengan kejadian ini karhutla di Siak sudah mencapai 50 ha lebih berdasarkan data BPBD Riau dengan Sungai Apit menjadi lokasi kejadian terbanyak.

Baca juga: Chevron : Hutan lindung terbakar bukan milik perusahaan

Baca juga: Personil gabungan di Inhil bermalam di hutan untuk padamkan Karhutla

Baca juga: Riau sediakan alat berat untuk masyarakat buka lahan tanpa bakar, begini syarat peminjamannya