Diskes Pekanbaru rapid antigen antisipasi kluster libur Nataru

id Rapid antigen,covid pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

Diskes Pekanbaru rapid antigen antisipasi kluster libur Nataru

Rapid antigen di Diskes Pekanbaru (ANTARA/HO-Humas Pemkot Pekanbaru)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan rapid antigen bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) dilingkungan Dinas Kesehatan, pada hari pertama kerja usai cuti natal dan tahun baru (nataru), antisipasi kluater baru COVID-19.

"Ada 118 ASN dan 22 THL yang ikut rapid antigen," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru M Noer di Pekanbaru, Selasa.

M Noer mengatakan, tenaga medis adalah garda terdepan dalam pelayanan sehingga sebelum bertugas Pemko ingin memastikan mereka benar-benar bebas dari COVID-19.

"Dari jumlah yang dirapid antigen tersebut, ditemukan 1 orang ASN yang terkonfirmasi positif," katanya.

Selanjutnya tindakan bagi pegawai yang terkonfirmasi positif COVID-19, kata M Noer, langsung dilakukan tracking bagi orang yang kontak dengannya, dan protokol kesehatan.

"ASN yang bersangkutan diminta melakukan isolasi di rumah saja karena dia Orang Tanpa Gejala (OTG). Semoga yang bersangkutan segera pulih dan kita semua bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala," katanya.

Disebutkan Noer, rapid test antigen merupakan salah satu upaya pendeteksi dini sebaran virus corona terhadap ASN dan THL di lingkungan Dinas Kesehatan usai cuti nataru.

"Rapid antigen kita lakukan untuk memastikan para pejuang kesehatan ini tetap sehat, karena kemarin saat libur panjang kita tidak tahu mereka liburan kemana," ujarnya.

Lebih jauh disampaikan Noer, saat akan dilalukan rapid antigen ada beberapa di antara pejabat baik eselon III maupun eselon IV yang terkesan enggan mengikuti. Namun setelah diberikan pemahaman, seluruhnya bersedia untuk menjalani rapid antigen tersebut.

"Mungkin mereka khawatir kalau hasilnya positif. Tapi setelah saya jelaskan bahwa rapid antigen untuk kebaikan mereka, keluarga dan juga warga di lingkungan tempat tinggal, akhirnya mereka bersedia dan Alhamdulillah sebagian besar hasilnya negatif," tutupnya.

Baca juga: Dampak pandemi COVID-19, penjualan Renault anjlok di akhir tahun 2020

Baca juga: Inggris kembali berlakukan "lockdown", akibat varian baru COVID-19 menggila

Baca juga: Pekanbaru siapkan gudang untuk simpan vaksin COVID-19