Jakarta (ANTARA) - Kabar terbaru. Menteri Badan Usaha Milik NegaraErick Thohir memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD) sebagai tindak lanjut atas kasus alat tes cepat atau rapid test antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, SumateraUtara, beberapa waktu lalu.
Erick menegaskan bahwa apa yang terjadi di Kualanamu adalah persoalan yang mesti direspons secara profesional dan serius. Setelah melakukan penilaian secara terukur dan berlandaskan semangat good corporate governance, langkah tegas mesti diambil.
"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang," kata Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Seluruh BUMN terikat pada kesepakatan bersama untuk bertindak profesional sesuai dengan core value yang dicanangkan, yakni amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Apa yang terjadi di kasus Kualanamu dinilai bertentangan dengan core value tersebut.
"Karena memang sudah tak sejalan dengan core value tersebut maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, kami persilakan untuk berkarier di tempat lain," kata Erick.
Erick pun menjelaskan bahwa ada kelemahan secara sistem yang membuat kasus antigen bekas dapat terjadi. Hal ini berdampak luas bagi kepercayaan masyarakat.
Menurut Erick, sebagai perusahaan layanan kesehatan, rasa kepercayaan yang diperoleh dari kualitas pelayanan menjadi hal yang tak bisa ditawar.
"Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini. Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan bahwa seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat," ujar Erick.
Langkah tegas diambil Kementerian BUMN yang memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD). Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut atas kasus antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, beberapa waktu lalu.
Janji Menteri BUMN Erick Thohir untuk turun langsung dalam menangani kasus ini dibuktikan dengan keluarnya surat pemecatan pada seluruh direksi.
Saat ini, auditor independen sedang bekerja juga untuk memeriksa semua lab yang ada di bawah Kimia Farma.
Baca juga: Kepolisian diharapkan ungkap kasus alat di Bandara Internasional Kualanamu
Baca juga: Penumpang Lion Air bercanda bawa bom, seisi pesawat panik
Berita Lainnya
Warga berkontak dengan Tengku Zulkarnain segera tes cepat
10 May 2021 23:40 WIB
Pemudik lokal antarpulau di Kepri wajib ikut tes cepat antigen
26 April 2021 15:53 WIB
Sebelum Buka Kelas, 5.000 Guru Dumai Bakal Tes Cepat COVID-19
30 December 2020 19:52 WIB
Wisatawan ke Bromo harus sertakan hasil tes cepat antigen
28 December 2020 11:57 WIB
Wisatawan ke Borobudur harus bawa hasil tes cepat antigen
27 December 2020 20:33 WIB
Peringati Hari Ibu, PKK Dumai gelar tes cepat gratis
18 December 2020 16:05 WIB
120 juta tes diagnostik cepat COVID-19 akan tersedia untuk negara miskin
29 September 2020 10:01 WIB
Hasil tes cepat, lima pegawai Rutan Dumai Reaktif COVID-19
17 September 2020 15:26 WIB