Pekanbaru (ANTARA) - Bidang Pengawasan dan Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau menyatakan telah menyelesaikan pemeriksaan dugaan pemerasan oknum Korps Adhyaksa hingga menyebabkan puluhan kepala sekolah menengah pertama di KabupatenIndragiri Hulu (Inhu) mengundurkan diri dari jabatannya.
"Hasil pemeriksaan dan klarifikasi telah selesai. Sudah dikirim ke Kejaksaan Agung. Tinggal menunggu petunjuk pimpinan," kata Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau Raharjo Budi Kisnanto di Pekanbaru, Minggu.
Raharjo mengatakan dalam perkara tersebut, pihaknya telah memintai keterangan seluruh pihak terkait, baik dari internal maupun eksternal kejaksaan.
"Kita sudah klarifikasi dan periksa puluhan pihak terkait. Ada kepala sekolah, dari pihak dinas (Dinas Pendidikan), Inspektorat, dan internal Kejari Inhu," ujar Raharjo.
Sebelum masuk ke tahap inspeksi kasus, proses klarifikasi juga telah dilakukan. Kini, hasil inspeksi kasus itu telah rampung, dan diserahkan ke Kejaksaan Agung.
Kasus ini mencuat kala puluhan kepala sekolah jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Inhu tiba-tiba menyatakan mengundurkan diri. Hal itu diduga karena adanya pemerasan dan intimidasi yang dilakukan oknum di Kejari setempat terkait pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Raharjo juga mengatakan telah menyambangi Kabupaten Indragiri Hulu. Di sana, dia bertemu dengan puluhan kepala sekolah dan dinas terkait.
"Saya sudah datang ke sana. Ngajak guru-guru (kepala sekolah) untuk tidak takut lagi, dan kembali bekerja. Alhamdulillah, mereka mau," tuturnya.
Baca juga: Kejati Riau duga ada pengalihan isu kasus pengunduran massal kepala sekolah
Baca juga: Lima jaksa diperiksa terkait dugaan pemerasan Kepsek di Inhu. Kajati: Kalau terbukti, pecat
Baca juga: Puluhan mahasiswa Inhu dukung jaksa ungkap dugaan korupsi di DPRD