Pekanbaru (ANTARA) - Kelompok budidaya ikan patin di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru memanen 2,5 ton ikan patin guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani itu saat menghadapi pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah, sebanyak 2,5 ton ikan patin sudah dipanen untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mendukung ketersediaan pangan di Kota Pekanbaru, dan bisa menjaga kestabilan harga di pasar di tengah pandemi COVID-19," kata Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi kepada media, di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, usaha budidaya ikan patin itu dikelola kelompok tani di bawah binaan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru berlokasi pada empat lokasi di Kecamatan Tenayan Raya selain ikan patin juga dikembangkan usaha pertanian, ubi kayu, cabai dan jagung.
"Pada panen pada lokasi pertama, yakni ikan patin seberat 2,5 ton juga dirangkaikan dengan penaburan benih Ikan patin sebanyak 15 ribu ekor. Berikutnya panen ubi kayu di Jalan Budi Luhur, Kelurahan Mentangor seluas 16 hektare. Panen cabai di Jalan Berdikari, Kelurahan Pebatuan dilahan 1,5 hektare, dan panen jagung di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai seluas 8 hektare," katanya.
Ia menjelaskan usaha pengembangan pertanian ini menekan ketergantungan Pekanbaru, yang cenderung memasok pangan dari Povinsi Sumbar dan Sumut, sehingga melalui pen
gembang budidaya ikan patin dan peryanian lainnya diharapkan Pekanbaru tidak harus bergantung pada daerah lain.
Karenanya patut diapresiasi kelompok tani di bawah binaan Disnaktan atas dedikasi dan kesungguhannya dalam mengupayakan kesejahteraan anggota kelompok melalui budidaya ikan dan pertanian lainnya.
"Inilah bentuk semangat dan kerja keras serta inovasi yang harus terus kita jaga. Kami berharap pada masyarakat dan kelompok tani usaha ini kedepan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Waspada, China tertarik ikan patin Riau
Baca juga: SKK Migas - PT CPI kembangkan Desa wisata Kampung Patin Kampar