Kolam ikan wisata harus ada di Koto Masjid Kampar

id Dpr ri,Kampung patin

Kolam ikan wisata harus ada di Koto Masjid Kampar

Anggota DPR RI Muhammad Nasir usai meninjau kolam ikan patin. (ANTARA/dok)

Kampar (ANTARA) - Anggota DPR RI Muhammad Nasir dari Partai Demokrat menggagas untuk menciptakankolam ikan wisata di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Anggota Komisi VII ini berkunjung ke Kampar meninjau daerah pemilihannya melihat apa saja yang dibutuhkan masyarakat yang dapat dibawanya ke Senayan, Sabtu.

Politisi partai besutan SBY ini sangat tertarik melihat kreativitas masyarakat desa itu. Hanya saja menurutnya, masih belum memberikan nilai bagi pertumbuhan ekonomi secara luas.

Satu tempat yang dikunjunginya adalah Desa Koto Masjid menuju ke kolam ikan milik Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Kampar Juswari Umar Said.

Belum lama ini desa tersebut telah ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menjadi Kampung Patin dan percontohan perikanan di Indonesia.

Di atas lahan seluas 3 hektar itu ada 20 kolam ikan patin. Ada satu gagasan yang lahir dari dalam pikiran Nasir yang telah tiga periode duduk di DPR RI ini.

Sambil santap siang dengan menu ikan patin bakar di tepi kolam ikan itu, dia menyebutkan kreativitas masyarakat sini untuk mengembangkan ikan tidak perlu dikomentari. "Sudah sangat bagus," ujarnya.

Hanya saja untuk pengembangan sisi lain seperti pemanfaatan lahan tepi kolam ditanami sayuran atau buah-buahan akan lebih bermanfaat.

Di sepanjang jalan masuk ke lokasi itu bisa ditanami tanaman buah seperti kelengkeng, atau durian di tepi kolam sehingga tempat itu menjadi sejuk dan membuat pengunjung menjadi nyaman meski cuaca panas.

Selain itu, alangkah lebih baik jika di lokasi ini ada tempat wisata dan tersedia tempat makan atau rumah makan yang menyajikan menu masakan kampung dengan hasil panen ikan patin.

"Jika ada pondok-pondok tempat bersantai dan sambil menikmati sajian kuliner dari daerah ini, saya yakin orang akan banyak datang berkunjung ke tempat ini, sambil melihat atau memberi makan ikan di kolam," ujarnya.

Ditambah lagi, rasa ikan patin disini enak, tidak bau amis atau bau tanah, berbeda di tempat lain.

Dengan begitu, ada sisi penambahan pendapatan yang dapat membangkitkan perekonomian masyarakat setempat bukan saja dari hasil kolam ikan, tidak hanya menjual ikannya saja. Apalagi saat ini sektor usaha yang sangat menjanjikan adalah bidang pariwisata.

Menanggapi hal itu, Juswari sangat menyambut baik, menurutnya ide gagasan yang sangat positif untuk dikembangkan.

"Ada sisi penghasilan tambahan yang dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," kata dia.

Dia menyebutkan bahwa usaha sampingan membuat kolam ikan yang digagas oleh istrinya Erfi Susanti ini selain untuk menambah pendapatan, juga menjadi hiburan bagi dirinya dan keluarga juga diharapkan dapat memberikan motivasi bagi warga setempat untuk terus membudidayakan ikan.

Sementara itu Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya Adri Dwison mewakili Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar sangat mengharapkan adanya dukungan dari anggota dewan baik di tingkat kabupaten maupun pusat memberikan perhatian bagi Kabupaten Kampar khususnya Desa Koto Masjid ini.

Di sisi lain Adri menambahkan agar ke depannya Desa Koto Masjid bisa menjadi barometer bagi Riau di sektor perikanan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat baik di Kampar maupun bagi provinsi Riau.

Dia berharap dukungan dari anggota dewan dari kabupaten maupun DPR RI untuk kemajuan dan perkembangan desa ini.

Sekretaris Desa Genneper Siddik yang mendampingi kunjungan itu juga menyampaikan harapannya terhadap pemerintah dan legislatif dalam peningkatan sarana jalan dan fasilitas lain sebagai pendukung untuk pengembangan desa di sektor perikanan dan wisata seperti yang telah ditetapkan oleh kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif.