Pemerintah sudah siapkan 2.000 perangkat pemeriksaan cepat COVID-19

id Brita hari inni, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Pemerintah sudah siapkan 2.000 perangkat pemeriksaan cepat COVID-19

Warga mengantre untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 di Poli Khusus Corona, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3/2020). Poli Khusus Corona yang dibuka mulai pukul 08.00-20.00 WIB tersebut khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan terkait kemungkinan terpapar COVID-19. (ANTARA FOTO/Moch Asim/pras.)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah sudah menyiapkan 2.000 perangkat pemeriksaan cepat COVID-19 untuk melakukan pemeriksaan massal guna mengendalikan penularan penyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru yang disebut SAR-Cov-2 tersebut.

"Hari ini (20/3) kita sudah menerima 2.000 kit untuk pemeriksaan cepat, kemudian hari ini juga sudah kita accept (terima), tinggal dikirim 2.000, harapannya besok sudah bisa masuk," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah jadi 369, dan 32 orang meninggal

Yurianto mengatakan bahwa ada 100.000 perangkat pemeriksaan COVID-19 yang akan masuk ke Indonesia pada hari berikutnya.

Di samping itu, menurut dia, pemerintah Indonesia juga sudah menyediakan lebih dari 10.000 alat pelindung diri dan lebih dari 150.000 masker untuk mendukung kegiatan pelayanan kesehatan terkait dengan penanganan kasus COVID-19.

Alat-alat kesehatan itu akan didistribusikan ke dinas-dinas kesehatan di provinsi, yang akan menyalurkannya ke rumah sakit-rumah sakit.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan instansi terkait lainnya untuk segera melakukan pemeriksaan cepat untuk mendeteksi penularan COVID-19.

"Segera lakukan rapid test (pemeriksaan cepat) dengan cakupan lebih besar agar deteksi dini indikasi awal seseorang terpapar COVID-19 bisa dilakukan," katanya saat memulai rapat terbatas mengenai Laporan Tim Gugus Tugas COVID-19 melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3).

Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan diminta menggandeng rumah sakit milik pemerintah, badan usaha milik negara, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, rumah sakit swasta hingga lembaga riset yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 secara massal.

Baca juga: Enam laboratorium Universitas Riau produksi hand sanitizer, bakal dibagi gratis

Baca juga: 210 orang dinyatakan positif COVID-19 berada di Jakarta


Pewarta: Martha Herlinawati S