Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPRD Riau Kasir mengaku khawatir dengan kondisi penderita infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA yang terus mengalami peningkatan akibat asap kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu.
Menurut Politisi Hanura Riau ini, harus ada kebijakan pemerintah daerah untuk mengevakuasi pasien ISPA ke daerah yang kondisinya lebih steril. Karena jika terus menerus menghirup asap akan sangat berbahaya bagi kesehatan, terkhusus bagi pasien yang sudah terdampak ISPA.
"Jumlah korban asap terus meningkat. Bahkan posko kesehatan pun terus didatangi masyarakat. Saya mengusulkan selain posko kesehatan ditambah. Jika kondisi udara tidak kunjung membaik maka pasien ISPA harus dievakuasi ke daerah lain," ucap Kasir di Pekanbaru, Sabtu.
Kasir juga meminta agar pemda bekerjasama dengan provinsi yang tidak terdampak asap, menyiapkan lokasi yang akan dituju untuk proses evakuasi.
Tak sebatas itu, legislator dapil Kota Pekanbaru itu juga meminta Pemerintah mengerahkan seluruh kemampuan untuk memadamkam api Karhutla.
"Kita juga mendorong agar terbentuk tim kerja penindakan hukum yang melibatkan LSM lingkungan, tokoh masyarakat, karena kondisi di desa persisnya yang tau masyarakat dan tim kerja ini juga melibatkan unsur kepolisian dan TNI," ucapnya.
Menurutnya, langkah yang tepat untuk menata kembali hutan Riau yakni dengan menghentikan pemberian izin untuk menggarap lahan gambut menjadi area produksi perkebunan.
Dia menyebut diperlukan komitmen untuk melindungi lahan gambut dan mengembalikan fungsi alamiah hutan sebagai paru-paru dunia.
"Bencana karhutla ini seperti sudah tradisi dari tahun ke tahun. Kita seperti jatuh ke lobang yang sama lagi dan lagi. Jadi perlu langkah tepat untuk mengatasi ini semua salah satunya dengan menstop total pembukaan lahan gambut," ucap Wakil Ketua Fraksi PPP, Nasdem, HanuraDPRDRiau itu.
Baca juga: Iqbal: Situasi di Kota Pekanbaru dan sekitarnya clear, langit biru nampak
Baca juga: Ini 10 konsesi perusahaan diduga kuat penyebab karhutla Riau