Bulog Riau Gandeng Pedagang Sebagai Mitra OP

id bulog riau, gandeng pedagang, sebagai mitra op

Pekanbaru, 19/12 (ANTARA) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Riau menyatakan telah menggandeng para pedagang di Pekanbaru untuk melakukan operasi pasar (OP) murni dalam melaksanakan tugasnya menekan harga beras yang belakangan melambung.

"Kami sudah memutuskan dalam OP kali ini akan menggandeng para pedagang di setiap pasar yang ada di Pekanbaru sebagai penjual langsung beras OP Bulog ke masyarakat," kata Kepala Humas Bulog Riau Andi Patri, Minggu.

Ia mengatakan, hal ini dimungkinkan untuk memudahkan warga mendapatkan beras murah, di samping pedagang adalah komunitas yang sudah memiliki pelanggan sendiri, dengan tempat yang strategis yakni di pasar, sehingga dengan mudah dapat menyalurkan beras OP tersebut langsung ke masyarakat.

"Meski demikian pedagang tetap diikat oleh aturan main Bulog dalam menjalankan OP murni," katanya.

Bentuk aturan main yang ditetapkan Bulog, yakni pedagang yang bermitra adalah pedagang yang memiliki UD (usaha dagang) yang menetap, dibuktikan oleh Bulog melalui survei.

Selain itu, UD yang ditunjuk juga harus bersedia menjual beras OP seuai aturan Bulog dan harga yang sudah disepakati bersama antara Bulog, Pemda dan UD.

"Sehingga beras yang di OP akan dapat tersalur dengan benar dan tepat sasaran," katanya.

Ia juga menjelaskan, Bulog sudah menetapkan beberapa titik pasar yang akan dijadikan sentra OP beras, di antaranya Pasar Cikpuan, Pasar Rumbai, Pasar Senapelan, Pasar Dupa, pasar Limapuluh, Pasar Pagi Arengka, dan pasar lainnya yang ada di Pekanbaru.

"Di setiap pasar ini terdapat UD yang sudah ditunjuk Bulog untuk menjual beras murah OP," katanya.

Menurutnya dipilihnya pasar sebagai tempat OP karena pasar adalah tempat semua orang berinteraksi dan berbelanja, sehingga ini memudahkan informasi pelaksanaan OP tersebar hingga ke kalangan kelas bawah yang memang menjadi objek dari OP tersebut.

Ia menambahkan, Bulog nantinya juga akan menerjunkan truk Bulog untuk melakukan OP ke wilayah dan perkampungan yang memang tidak memiliki jalur ke pasar terdekat, dan banyak terdapat warga miskinnya.

"Setiap mobil akan datang dari satu kampung ke kampung lainnya membawa beras OP," tambahnya.