Pekanbaru (ANTARA) - Prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Riau memiliki cara unik untuk mensosialisasikan kepada masyarakat akan bahaya bencana akut di Provinsi Riau tersebut.
Salah satunya adalah melalui kegiatan gotong royong bersama, seperti yang dilakukan prajurit TNI dari satuan Komando Rayon Militer 06/Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat.
"Desa Pangkalan Serik memiliki adat istiadat yang cukup kuat. Sosialisasi yang baik adalah dengan bergabung dan menyatu bersama masyarakat," kata Babinsa Desa Pangkalan Serik, Kecamatan Siak Hulu Serda Gede Budiarma dihubungi dari Pekanbaru.
Serda Gede yang merupakan bagian dari Posko Satgas Karhutla 06 Wilayah Komando Rayon Militer 06/SH menyatakan terus berupaya melakukan sosialisasi pencegahan secara efektif.
Upaya Gede mendapat dukungan dari rekan sesama prajurit TNI yang tengah melakukan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 di wilayah Komando Distrik Militer 0303/KPR kabupaten Kampar.
"Giat kemasyarakatan yang berdampak sosial sangat tepat untuk digalakkan dalam rangka memenuhi tuntutan sosialisasi pencegahan," ujarnya.
Medio pekan ini, jajaran TNI AD yang tergabung pada Komando Rayon Militer 06/SH menyiapkan posko pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Bulu Nipis, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Provinsi Riau.
"Ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana Karhutla di wilayah Kodim 0313/KPR," kata Komandan Rayon Militer 06/SH Kapten Arm Hadi Prayitno.
Hadi mengatakan pembentukanposko Karhutla dengan melibatkan masyarakat tersebut tepat pada momen pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 105 yang diselenggarakan di wilayah Kodim 0313/KPR, Kabupaten Kampar.
Posko Karhutla tersebut didirikan dengan menyiapkan rumah yang berada di tengah-tengah masyarakat. Nantinya akan ada enam posko Karhutla dengan sejumlah personel TNI di siagakan di lokasi.
Selain untuk membantu penanggulangan Karhutla, dia mengatakan jajaran TNI nantinya turut difokuskan untuk melakukan pencegahan melalui sosialisasi kepada masyarakat.
"Tugas dan tanggung jawab Satgas Karhutla Posko 6 nantinya yaitu berorientasi pada upaya pencegahan dan pelaksanaan kegiatan patroli rutin di wilayah serta melaksanakan Sosialisasi kepada masyarakat," jelasnya.
Selain di Kampar, kegiatan TMMD 105 Kodim 0313/KPR juga membantu sosialisasi dan pencegahan Karhutla juga dilakukan di wilayah Kabupaten Rokan Hulu. Kegiatan tersebut diemban oleh Subsatgas 6 tim 7 untuk melaksanakan patroli Karhutla di wilayah Desa Kumain Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan hulu
Selain memantau kondisi di sepanjang jalur patroli, Tim 7 yang tergabung dalam satgas gabungan juga melakukan sosialisasi kepada warga agar berpartisipasi mencegah terjadinya Karhutla. Salah satu diantaranya adalah mengajak warga tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
"Kegiatan patroli ini akan rutin kita laksanakan untuk memastikan agar daerah ini tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kita juga meminta kepada warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," kata Serka Marta suryadi Selaku Dantim 7 Subsatgas 6.
Ia mengatakan kemarau dan cuaca panas sedang melanda wilayah Kabupaten Rokan hulu dalam beberapa minggu terakhir. Situasi ini akan sangat rawan menimbulkan terjadinya peristiwa Karhutla.
Dandim 0313 /KPR Letkol Inf Aidil Amin beberapa waktu lalu juga telah mengerahkan seluruh personil jajarannya untuk berpatroli di wilayah masing-masing, guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Hingga awal Juli 2019 ini, tercatat lebih dari 3.300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.
Selain Bengkalis, kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare. Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 269,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 120 hektare, Pelalawan 95 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare.
Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.
Baca juga: TNI bantu atasi krisis sanitasi masyarakat pedalaman Kampar
Baca juga: Satgas dihadapkan cuaca tak menentu selesaikan pembangunan wilayah terpencil