Realisasi perolehan pajak Pekanbaru triwulan II baru Rp256 m

id Bapenda,pad pekanbaru

Realisasi perolehan pajak Pekanbaru triwulan II baru Rp256 m

Ilustrasi. (Antaranews).

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru mencatat realisasi perolehan pajak hingga triwulan II tahun 2019 baru Rp256 miliar.

"Ini baru mencapai 84 persen dari target," kata Kepala Bapenda Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin di Pekanbaru, Selasa.

Zulhelmi Arifin menjelaskan realisasi perolehan sebesar Rp256 miliar tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan pada untuk triwulan II tahun ini yang sebesar Rp300 miliar.

"Perolehan itu masih minus atau kurang Rp44 miliar dari target sebesar Rp300 miliar," tuturnya.

Hal ini terjadi, sambung dia, dikarenakan adanya objek pajak yang belum mencapai target, seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan (BPHTB).

"Ini masalah investasi, masalah jual beli atau juga peningkatan hak atas tanah," katanya.

Disinggung langkah yang diambil untuk dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak, jelasnya, ada hal yang harus jalan bersamaan, seperti program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

"Itu bagaimana seluruh persil dapat tertata dan tersertifikat dengan baik. Nantinya ketika ada sertifikat, seperti peralihan hak. Yang tidak mengikuti program PTSL, kita bisa mendapatkan pajak BPHTB-nya," jelasnya.

Meski begitu, dia optimistisBapenda akan mencapai target pajak tahun 2019 sebesar Rp800 miliar. Sebab, pajak di Bapenda ada banyak sektor. Untuk Pajak Bumi Bangunan (PBB) sudah cukup signifikan peningkatannya dibanding tahun lalu.

Selain itu, ada pajak reklame, dan restoran. Walaupun ada kendala Tapping box yang tidak berfungsi, ia masih optimis bisa berjalan baik.

"Pada triwulan II lalu, Bapenda Kota Pekanbaru menyerap sebesar Rp120 miliar dari target sebesar Rp152 miliar," pungkasnya.

Baca juga: Realisasi pencairan DBH Riau dari pajak mencapai Rp174,89 miliar

Baca juga: Bapenda Bengkalis bangun perangkat pelayanan pajak non tunai

Baca juga: Pariwisata diharapkan mampu jadi sumber pendapatan terbesar setelah pajak