Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyatakan pada bulan Februari 2019, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar - 0,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 136,15.
Kepala BPS Riau Aden Gultom di Pekanbaru, Jumat, mengatakan Riau mengalami deflasi dua bulan berturut-turut pada awal tahun ini. Pada Januari, daerah tersebut juga deflasi -0,06 persen.
“Dengan demikian deflasi Tahun Kalender sebesar -0,40 persen, dan Inflasi ‘Year on Year’ dari Februari 2019 terhadap Februari 2018, sebesar 1,74 persen,” katanya.
Baca juga: Ekonomi Riau 2018 Melambat hanya Tumbuh 2,34 Persen, ini penyebabnya
BPS menentukan perhitungan inflasi dari tiga kota berdasarkan IHK. Pada bulan Februari semua kota mengalami deflasi, yakni Pekanbaru sebesar -0,32 persen, Dumai sebesar -0,32 persen dan Tembilahan sebesar -0,56 persen.
“Deflasi Riau bulan Februari 2019 terjadi karena adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar - 1,71 persen dan kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,07 persen,” katanya.
Sedangkan lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, dimana inflasi teringgi terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen, diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen, kelompok sandang sebesar 0,10 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.
“Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain: cabai merah, daging ayam ras, bawang merah, jeruk, kentang, bensin, tomat sayur, beras, dan lain-lain. Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi antara lain udang basah, rokok kretek filter, buncis, minyak goreng, lele dan lain-lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 21 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar -0,82 persen, diikuti oleh Meulaboh sebesar -0,71 persen, dan Sibolga sebesar -0,70 persen, serta deflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar -0,04 persen.
Inflasi terjadi di dua kota, dengan inflasi tertinggi di Kota Batam sebesar 0,26 persen.
Dari 82 kota IHK di Indonesia, 69 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar -2,11 persen, diikuti Tanjung Pandan sebesar -0,82 persen, dan Sorong sebesar -0,81 persen, dan deflasi terendah terjadi di Kota Serang sebesar -0,02 persen.
Inflasi terjadi di 13 kota, dengan inflasi tertinggi di Kota Tual sebesar 2,98 persen.
Baca juga: Turunnya Harga Pangan Picu Deflasi Riau 0,06 Persen
Baca juga: Harga Makanan Turun, Riau Alami Deflasi 0,27 Persen
Berita Lainnya
Wisatawan Malaysia dominasi kunjungan ke Riau
03 April 2024 22:34 WIB
BPS sebut nilai impor Riau mencapai 136,74 juta dolar AS
22 March 2024 9:30 WIB
Februari 2024 nilai ekspor Provinsi Riau turun jadi 1,23 miliar dolar AS
21 March 2024 7:46 WIB
Nilai impor Riau selama Januari 2024 naik 22,74 persen
15 February 2024 20:49 WIB
Nilai ekspor Riau 1,51 miliar dolar AS selama Januari 2024
15 February 2024 20:36 WIB
BPS catat ekonomi Riau 2023 tumbuh 4,21 persen untuk seluruh lapangan usaha
07 February 2024 11:01 WIB
BPS: Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen pada triwulan IV-2023
05 February 2024 15:14 WIB
BPS sebut harga tiket pesawat jadi salah satu pemicu deflasi Jakarta pada Januari
02 February 2024 16:21 WIB