Turunnya Harga Pangan Picu Deflasi Riau 0,06 Persen

id inflasi riau 2019,inflasi riau,deflasi,inflasi,deflasi riau 2019

Turunnya Harga Pangan Picu Deflasi Riau 0,06 Persen

arsip foto. Sayuran dan bahan pangan. (Antaranews)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Badan Pusat Statistik menyatakan pada bulan Januari 2019, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 136,61 karena turunnya harga bahan makanan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom di Pekanbaru, Jumat, mengatakan kelompok pengeluaran bahan makanan paling tinggi mengalami penurunan yakni sebesar 0,82 persen. Selama ini, kelompok bahan makanan menjadi pemicu inflasi karena Riau sangat bergantung pada pasokan dari luar daerah.

Kemudian kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga juga mengalami penurunan harga namun hanya 0,002 persen.

Penurunan harga bahan makanan yang cukup besar membuat inflasi pada enam kelompok pengeluaran lainnya bisa ditekan.

Enam kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami inflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, kelompok sandang sebesar 0,26 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen.

Baca juga: Cabai, Bawang, dan Lontong Sumbang Inflasi Riau jadi 0,55 Persen pada Maret lalu

Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,16 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.

Dengan demikian deflasi Tahun Kalender sebesar 0,06 persen, dan Inflasi “Year on Year” (yoy) atau dari Januari 2019 terhadap Januari 2018, sebesar 1,81 persen.

“Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain cabai merah, bensin, bawang merah, bayam, ikan mujair, buncis, tomat sayur, sepat siam, dan lain-lain,” katanya.

Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi di antaranya adalah daging ayam ras, angkutan udara, sewa rumah, telur ayam ras, dan pasir.

Ia menambahkan, dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 18 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen, diikuti oleh Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen, dan Meulaboh sebesar 0,91 persen.

Inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Deflasi terjadi di lima kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Jambi sebesar 0,51 persen.

Sementara itu, dari 82 kota IHK di Indonesia, 73 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,23 persen, diikuti Singkawang sebesar 1,19 persen, dan Pare-pare sebesar 1,14 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01 persen.

Deflasi terjadi di sembilan kota, dengan deflasi tertinggi di Kota Tual sebesar 0,87 persen.

***1***

Baca juga: Riau inflasi 2,45 persen selama 2018 lebih rendah dari nasional

Baca juga: BI Peringatkan Jika Harga Pertalite Tetap Tinggi, Inflasi Riau Dipastikan Meningkat