Harga bahan makanan makin mahal picu inflasi Riau 0,79 persen, begini penjelasannya

id inflasi,inflasi riau 2019,bps,ekonomi riau 2019,berita riau antara,berita riau terbaru

Harga bahan makanan makin mahal picu inflasi Riau 0,79 persen, begini penjelasannya

Ilustrasi inflasi. (Foto Istimewa)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Provinsi Riau pada Juli 2019 mengalami inflasi 0,79 persen, dan pendorong paling besar berasal dari inflasi kelompok bahan makanan.

“Inflasi Riau pada Juli sebesar 0,79 persen terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan, yang mengalami inflasi sebesar 2,91 persen,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Riau, Agus Nuwibowo di Pekanbaru, Kamis.

Selain itu, Agus mengatakan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga juga mengalami inflasi 1,30 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,51 persen, kelompok kesehatan 0,42 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen.

“Hanya kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,49 persen,” ujarnya.

Komoditas yang memberi andil terjadinya inflasi di Riau antara lain cabai merah, daging sapi, tarif sekolah menengah atas, cabai rawit, tarif taman kanan-kanak, emas perhiasan, bayam, ayam hidup, daging ayam ras, kangkung dan lainnya.

“Cabai merah memberi kontribusi paling tinggi terhadap inflasi, yakni sebesar 0,63 persen,” katanya.

Sementara itu komoditi yang memberi andil deflasi antara lain angkutan udara, angkutan antarkota, bawang merah, ketimun, jengkol, udang basah dan petai.

“Dengan demikian, inflasi tahun kalender di Riau sebesar 2,94 persen dan inflasi year on year atau Juli 2019 terhadap Juli 2018 sebesar 3,91 persen,” kata Agus.

BPS menghitung inflasi dengan menghitung indeks harga konsumen (IHK) di Kota Pekanbaru, Dumai, dan Tembilahan. Ketiga kota tersebut pada Juli mengalami inflasi, yaitu Pekanbaru sebesar 0,91 persen, Dumai 0,41 persen, dan Tembilahan 0,31 persen.

Dari 23 kota di Sumatera, lanjutnya, 21 kota mengalami inflasi pada Juli dengan yang tertinggi di Kota Sibolga sebesar 1,88 persen. Sedangkan, inflasi terendah di Kota Padangsidempuan sebesar 0,06 persen.

Secara nasional, 55 kota mengalami inflasi dan yang tertinggi di Sibolga. Inflasi terendah di Kota Makassar sebesar 1,18 persen. Sedangkan 27 kota lainnya deflasi dan yang tertinggi di Kota Tual mencapai 1,55 persen.

Baca juga: BI perkirakan inflasi Riau triwulan III-2019 maksimal 3 persen

Baca juga: Dampak lonjakan harga bahan pangan, Riau inflasi 1,20 persen