Bengkalis (ANTARA) - Wakil Bupati Bengkalis, H. Bagus Santoso, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkalis tahun 2025 yang digelar di ruang Hang Tuah lantai II Kantor Bupati Bengkalis. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi semua pihak dalam membangun strategi konkret untuk menekan laju inflasi di daerah.
Rakor tersebut mengusung tema "Pengendalian Inflasi Daerah dalam Menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional Hari Raya Idul Adha Tahun 1446 dan MTQ ke-43 Tingkat Provinsi Riau". Tema ini relevan mengingat meningkatnya permintaan kebutuhan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan.
Dalam sambutannya, Wabup Bagus menyatakan bahwa rakor ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama seluruh stakeholder untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan kebutuhan pokok di daerah. “Ini adalah bagian penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan, dan berkeadilan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wabup Bagus menjelaskan bahwa sesuai Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2017, TPID memiliki tanggung jawab penting dalam pengumpulan data perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan penting, perumusan kebijakan pengendalian inflasi, serta penguatan sistem logistik di tingkat kabupaten.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi yang berkelanjutan antara TPID daerah dengan tim pengendalian inflasi tingkat provinsi dan pusat, guna memastikan sinkronisasi kebijakan dan pencapaian target inflasi nasional secara efektif.
Sebagai strategi utama, Bagus menekankan penerapan prinsip 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Strategi ini menjadi dasar dalam setiap langkah pengendalian inflasi yang diambil di tingkat daerah.
Wabup juga meminta seluruh unsur TPID Kabupaten Bengkalis dan pihak-pihak terkait untuk serius membangun kolaborasi dalam memetakan dan menyelesaikan berbagai persoalan seperti fluktuasi harga, keterbatasan pasokan, dan kendala distribusi yang berpotensi memicu inflasi.
“Kita tidak hanya bicara strategi di atas kertas. Langkah konkret dan nyata sangat diperlukan, terlebih saat menjelang Hari Raya Idul Adha dan MTQ tingkat provinsi. Kebutuhan pokok masyarakat harus tetap tersedia dan terjangkau,” tegasnya.
Menutup arahannya, Wabup Bagus mengingatkan pentingnya menjaga kelancaran distribusi dan pasokan bahan pokok. Ia mengimbau agar semua pihak waspada terhadap potensi kelangkaan dan lonjakan harga yang bisa memicu kepanikan masyarakat. Stabilitas pasokan harus dijaga agar situasi tetap kondusif menjelang momen penting tersebut.