WHO: Lebih dari 900 Warga Gaza Tewas Saat Menanti Bantuan Medis

id Gaza, Palestina

WHO: Lebih dari 900 Warga Gaza Tewas Saat Menanti Bantuan Medis

Arsip - Anak-anak yang terluka dirawat di rumah sakit setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 15 Januari 2025. (ANTARA/Xinhua/Abdul Rahman Salama.)

Jenewa (ANTARA) - Lebih dari 900 warga Palestina di Jalur Gaza meninggal selagi menunggu pertolongan medis, kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Lebih dari 16.500 orang, termasuk hampir 4.000 anak, masih menunggu evakuasi (medis). Sementara itu, 900 lebih orang meninggal selagi menunggu evakuasi," katanya dalam jumpa pers pada Rabu.

Baca juga: WHO: 16 Ribu Pasien di Gaza Menanti Evakuasi Medis ke Luar Negeri

Dia menyampaikan terima kasih kepada negara-negara yang telah menerima dan merawat pasien dari Gaza, dan mendesak mereka untuk meningkatkan upaya tersebut.

Hanya sebagian kecil fasilitas kesehatan di Gaza yang masih beroperasi. Menurut perkiraan WHO, dibutuhkan biaya 7 miliar dolar AS (sekitar Rp117 triliun) untuk memulihkannya.

Pada akhir Oktober lalu, WHO melaporkan lebih dari 68.000 kematian di Jalur Gaza sejak konflik Palestina-Israel meningkat pada Oktober 2023. Ribuan warga Palestina lainnya diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, telah diberlakukan di wilayah kantong itu sejak 10 Oktober.

Baca juga: PBB: Israel Tetap Batasi Bantuan ke Gaza Meski Ada Gencatan Senjata

Berdasarkan kesepakatan itu, Hamas harus membebaskan 20 warga Israel yang masih disandera sejak 7 Oktober 2023. Di lain pihak, Israel harus membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk yang tengah menjalani hukuman seumur hidup.

Namun, Israel masih terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza dengan dalih membalas pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Hamas.

Sumber: Sputnik-OANA

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.