Pekanbaru (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau langsung bergerak cepat untuk mengantisipasi lonjakan harga bahan pangan, khususnya komoditas cabai merah yang memicu inflasi di daerah tersebut.
“Mengantisipasi berlanjutnya lonjakan harga cabai merah dan komoditas lain yang tak terduga, BI Riau akan segera berkoordinasi dengan pihak pemerintah, termasuk pelaku industri,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Decymus dalam keterangan persnya di Pekanbaru, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya menyatakan pada Juni 2019 Provinsi Riau mengalami inflasi 1,20 persen dengan indeks harga konsumen 139,6 dan penyumbang terbesarnya akibat lonjakan harga bahan makanan. Inflasi tahun kalender Riau kini sebesar 2,13 persen, dan inflasi tahun ke tahun (year on year) dari Juni 2019 terhadap Juni 2018 sebesar 3,41 persen.
Lonjakan inflasi Riau pada bulan Juni 2019, lanjut Decymus, hampir sepenuhnya disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah akibat masih tingginya permintaan pada saat pasokan mulai berkurang jelang berakhirnya masa panen. Cabai merah memberi andil 0,82 persen dan sebagai komoditas utama penyumbang inflasi Riau pada Juni.
Ia mengatakan dalam waktu dekat BI Riau melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau akan menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan TPID Provinsi Sumatera Utara dan TPID Sumatera Barat yang merupakan pemasok utama komoditas pangan strategis Riau tersebut.
Menurut dia, inflasi Riau pada Juni 2019 meningkat signifikan dibandingkan lima bulan pertama sepanjang tahun ini. Pasokan produksi cabai merah dari dua daerah pemasok, yaitu Sumatera Utara dan Sumatera Barat, mulai berkurang.
“Hal ini juga terkonfirmasi dengan perkembangan inflasi bulan Juni 2019 di kedua provinsi tersebut yang juga meningkat dipicu kenaikan harga cabai merah,” katanya.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik Riau mencatat inflasi tertinggi pada kelompok bahan pangan terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 23,29 persen, diikuti subkelompok sayur-sayuran sebesar 6,41 persen.
Selain kelompok bahan pangan, kelompok sandang juga mengalami inflasi sebesar 0,44 persen, kemudian kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,34 persen , kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,003 persen.
Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,01 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,002 persen.
Baca juga: Dampak lonjakan harga bahan pangan, Riau inflasi 1,20 persen
Baca juga: Kenaikan harga pangan sumbang terbesar inflasi Riau pada Mei. Begini penjelasannya
Berita Lainnya
Garuda Indonesia bersama Bank Mandiri gelar travel festival di tiga kota Asia
14 November 2024 13:25 WIB
Bank Indonesia sebut surplus anggaran Rp55,66 triliun hingga September 2024
06 November 2024 16:04 WIB
Bank Indonesia hentikan publikasi JIBOR per 1 Januari 2026
27 September 2024 11:21 WIB
Bank Indonesia sebut utang luar negeri Indonesia Juli 2024 tetap terkendali
19 September 2024 12:20 WIB
Bank Indonesia perkirakan penjualan eceran Agustus 2024 meningkat
10 September 2024 11:37 WIB
Bank Mandiri proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen di kuartal II-2024
05 August 2024 12:02 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia diprediksi menguat jelang rilis suku bunga Bank Indonesia
17 July 2024 12:11 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia tekankan pentingnya transformasi digital yang berkelanjutan
03 July 2024 12:01 WIB