Rengat, 20/8 (ANTARA) - Jembatan yang terdapat di Desa Pasir Ringgit atau yang lebih dikenal dengan nama jembatan Japura, Rengat, Riau, terancam roboh akibat dimakan usia.
Posisi rangka baja jembatan yang sudah berumur lebih dari 20 tahun ini mulai bergeser. Akibatnya, sebagian besar pengguna jalan mengaku cemas melewati jembatan tersebut.
"Was-was saya lewat jembatan ini. Tapi apa boleh buat, jembatan ini satu-satunya penghubung," kata salah seorang pengendara sepeda motor, Ina, di Rengat, Jumat.
Apalagi jembatan tersebut sering dilalui kendaraan dengan tonase besar, dikarenakan jembatan tersebut menghubungkan Jalan Lintas Timur Sumatera.
Padahal jembatan pengganti sudah mulai dibangun namun belum dilakukan pengerjaannya, sebagian tiang jembatan sudah ada yang terpancang namun hanya dibiarkan begitu saja.
Beberapa bagian jembatan mulai ambruk seperti lantai jembatan di bagian ujung arah dari Pekanbaru membuat pengguna jalan yang hendak melintasi jembatan tersebut harus ekstra hati-hati.
Ditempat terpisah, Anggota DPRD Inhu , Japrizal saat diminta tanggapannya mengatakan, sebaiknya jembatan itu diperbaiki secepatnya. Karena ini merupakan jalan utama penghubung untuk melintasi jalan Lintas Timur atau antar Provinsi.
"Apalagi jelang arus mudik lebaran ini, karena padatnya arus kendaraan dikuatirkan akan terjadi sesuatu hal yang tidak diingini. Oleh sebab itu sebelum jembatan ini runtuh, maka jembatan alternatif yang direncanakan diharapkan bisa dituntaskan," kata Jafrizal.
Kabid Bina Marga Dinas PU Inhu H Armen mengatakan jembatan tersebut merupakan jembatan diruas jalan nasional. Kondisi itu sudah dilaporkan ke pihak terkait di Pekanbaru. Karena kewenangan perbaikannya berada di Kementerian PU RI dengan dana APBN. Selain itu juga sudah berkoordinasikan dengan perhubungan terkait dengan rencana pemasangan rambu-rambu jalan.
"Pada tahun ini kita hanya melakukan pemindahan bahan jembatan dari Lubuk Jambi Kabupaten kuansing ke lokasi jembatan Japura, bahan tersebut akan dijadikan jembatan pengganti jembatan yang sudah tua tersebut, pengerjaan akan dimulai pada tahun 2011, "Ujar Armen.
Sedangkan arus mudik dan arus balik lebaran dipastikan akan pada tahun 2010 ini melintasi jembatan japura tersebut. Perlu adanya pengaturan yang ekstra melihat kondisi jembatan. Diantaranya kendaraan berat seperti truk harus antri guna mengindari terjadi kemacetan diatas jembatan. Juga melalui rambu-rambu jalan dihimbau agar berhati-hati saat melewati jalan tersebut.
"Tahun ini dianggarkan dana untuk pembangunan jembatan baru. Lahan sudah dibebaskan, serta tiang pancang juga sudah mulai terpasang. Namun karena anggaran APBN untuk jembatan baru itu terbatas tahun 2010 ini jembatan tersebut belum bisa tuntas. Dinas PU Inhu akan memulai pembangunan tahun 2011 mendatang alokasi untuk jembatan ini jauh lebih besar, sehingga bisa cepat dituntaskan," tuturnya.