Asperindo Riau demo tolak kenaikan SMU 330 Persen

id Asperindo,jasa pengiriman ekspres,tarif SMU mahal

Asperindo Riau demo tolak kenaikan SMU 330 Persen

Asperindo Riau menggelar aksi damai tolak kenaikan SMU 330 persen di Pekanbaru, Rabu (13/1/2019). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Sudah ada tiga perusahaan tidak beroperasi karena kenaikan beban operasional

Pekanbaru(Antaranews Riau) - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Riau di Kota Pekanbaru, Rabu, menggelar demonstrasi untuk menolak kenaikan Surat Muatan Udara (SMU) sebesar 330 persen, karena dinilai semena-mena diberlakukan oleh semua perusahaan maskapai penerbangan.

Puluhan anggota asosiasi dengan membawa kendaraan operasionalnya berunjuk rasa tersebut di depan Kompleks Purna MTQ, Pekanbaru.Koordinator Asperindo Wilayah I Sumatera, Yana Mulyana, dalam orasinya mengatakan ini merupakan aksi damai, tanpa ada boikot.

“Ini adalah aksi damai, setelah ini kita kerja seperti biasa tidak perlu boikot tidak ambil barang dari maskapai,” katanya.

Meski begitu, Asperindo akan terus memprotes kebijakan SMU yang sudah naik enam kali sejak Oktober 2018 hingga Januari tahun ini yang mencapai 330 persen dari harga sebelumnya. Ia mengatakan perusahaan pengiriman juga diminta beralih ke pengiriman lewat darat dan laut untuk mengurangi lonjakan ongkos produksi.

“Apabila maskapai tidak kunjung menurunkan tarif SMU, pada akhirnya kita akan diam, tidak lagi ambil barang dari mereka karena pengiriman lewat udara sudah tidak bersahabat,” katanya.

Baca juga: Asosiasi Jasa Pengiriman dan Logistik Riau Gelar Demonstrasi, Besok

Ketua Asperindo Riau, Yanri Sandi Lubis, pihaknya sudah terus mengupayakan agar kenaikan SMU tersebut dapat ditinjau ulang karena bukan hanya memberatkan namun juga mengancam keberlangsungan konsumen dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Ia mengatakan tarif SMU sudah terlalu mahal, dari sebelumnya Rp2.750 per kilogram (Kg) kini untuk pengiriman barang lewat udara di Pekanbaru menjadi sekitar Rp9.900 per Kg.

Dari sisi bisnis, kenaikan SMU membuat perusahaan-perusahaan mulai berhenti beroperasi karena tidak ada pengiriman dari konsumen, dan beban produksi tinggi. Dari 42 perusahaan anggota Asperindo di Riau, sedikitnya lima perusahaan bakal berhenti beroperasi.

“Sudah ada tiga perusahaan tidak beroperasi karena kenaikan beban operasional, dan menyusul ada dua lagi yang akan berhenti sementara,” katanya.

Baca juga: ASPERINDO: Buruh Angkut Rugikan Pelaku Usaha