Pembangunan Fly Over SKA, Jalan Lobak yang jadi Alternatif Macet

id pembangunan fly, over ska, jalan lobak, yang jadi, alternatif macet

Pembangunan Fly Over SKA, Jalan Lobak yang jadi Alternatif Macet

Retmon Bensal Putra

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah warga yang melintasi jalan Lobak Pekanbaru, Provinsi Riau mengeluhkan kemacetan akibat pengalihan jalan tepatnya di simpang Mal SKA sebagai dampak pembangunan "fly over" atau jalan layang di kawasan tersebut.

"Saya setiap hari lewat jalan ini kalau mau kerja. Kalau begini saya bakalan terlambat datang ke kantor," ujar Santi salah seorang karyawan bank konvensional, di Pekanbaru, Senin.

Santi mengaku bahwa setidaknya ia telah hampir 15 menit terjebak dalam kemacetan tersebut. Belum lagi ia harus mengantar anaknya untuk bersekolah di salahsatu sekolah dasar yang berada di kawasan Patimura.

Ia menilai bahwa pemerintah daerah sepertinya belum terlalu mempersiapkan perencanaan yang matang terkait pembangunan fly over tersebut. Pasalnya jalur alternatif yang disediakan seolah bukan menjadi solusi dalam mengurai kemacetan yang terjadi.

Selain itu kondisi jalan yang relatif kecil juga menjadi penyebab macetnya kawasan tersebut. Alhasil volume kendaraan yang terus meningkat tidak sebanding dengan kondisi jalan yang sempit.

Dari Pantauan Antara, kemacetan tersebut bahkan mengular hingga lebih kurang 3 kilometer. Pusat kemacetan bahkan terjadi semenjak jalan Nangka, Nangka Ujung, dan Soekarno Hatta.

Di beberapa lokasi tersebut terdapat petugas dari pihak Kepolisian, namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh lantaran lampu lalulintas yang berada di kawasan tersebut juga tidak beroperasi.

Salah seorang pengendara lainnya, Dion menyebutkan bahwa dirinya mengaku pasrah lantaran ia harus melewati jalan tersebut setiap hari. Hal ini lantaran rumahnya yang berada di kawasan Nangka sementara tempat usahanya yang berada di Panam mengharuskan ia untuk menempuh jalur tersebut. Ia hanya berharap agar instansi terkait untuk dapat mencarikan solusi dari permasalahan tersebut. Pasalnya tumpahan materaial dari pembangunan jalan layang tersebut juga seolah mempersempit jalur yang ia lalui.

"Mau bagaimana lagi. Kita tidak punya pilihan lain," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Muhammad Taufik Oesman Hamid berharap agar masyarakat dapat bersabar selama pembangunan tersebut.

Hal ini lantaran tujuan pembangunan jalan layang di kawasan tersebut memang untuk mengurai kemacetan yang sudah menjadi langganan setiap harinya. Apalagi untuk beberapa jam sibuk seperti pukul tujuh pagi sampai pukul sepuluh, serta sore harinya pukul empat hingga tujuh malam simpang Mall SKA adalah saat-saat krusial dimana kemacetan bahkan terjadi sepanjang lima kilo meter.

Terkait hal ini, diakuinya kemudian bahwa pihak Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya untuk mencarikan solusi kemacetan selama pembangunan jalan layang tersebut. Salah satunya ialah dengan rencana untuk mengadakan rekayasa lalulintas yang saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"Masyarakat diharap untuk bersabar sedikit. Lagian kalau jalan ini sudah selesai dibangun, kan masyarakat juga yang menikmati hasilnya," pungkas Taufik.