Sepakat Berdamai, Wako Dumai Cabut Laporan Polisinya Terkait Ujaran Kebemcian Pengelola Pasar

id sepakat berdamai, wako dumai, cabut laporan, polisinya terkait, ujaran kebemcian, pengelola pasar

Sepakat Berdamai, Wako Dumai Cabut Laporan Polisinya Terkait Ujaran Kebemcian Pengelola Pasar

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Dumai berencana mencabut laporan dugaan memfitnah Wali Kota Zulkifli As oleh pengelola pasar tradisional Gedang, Awaluddin, karena dua pihak berdamai demi tercipta situasi aman kondusif.

Kepala Bagian Hukum Pemkot Dumai Dede Mirza di Dumai, Selasa, mengatakan pencabutan laporan polisi ini karena Awaluddin sudah meminta maaf langsung kepada Wali Kota Zulkifli As dan dicapai kesepakatan bersama.

"Karena sudah ada kesepakatan damai, pemerintah segera mencabut laporan polisi atas dugaan pencemaran nama baik wali kota itu," kata Dede.

Disebutkan, rencana pencabutan laporan dugaan memfitnah wali kota melakukan penyuapan kepada pengelola pasar Gedang Awaluddin itu kini masih koordinasi dan proses di kepolisian.

Sementara, Awaluddin mengaku telah bertemu dengan Wali Kota Zulkifli As untuk meminta maaf karena telah menyampaikan ucapan memfitnah di depan umum disaat relokasi pedangan pasar oleh aparat gabungan.

Dia beralasan terlontar ucapan itu karena panik dan bingung ketika pemerintah menurunkan banyak petugas untuk memindahkan pedagang dari Pasar Gedang ke Pasar Kelakap Tujuh.

"Para pedagang banyak meminta tolong kepada saya tidak mau pindah, dan melihat banyak petugas turun saat itu membuat suasana jadi panik," kata Awaluddin.

Disebutkan, permintaan maaf juga bentuk kepatuhan seorang putra melayu kepada raja atau pimpinan dan tidak mau durhaka, sehingga harus tunduk dan siap menerima resiko apapun.

Tudingan memfitnah wali kota karena menyuap Rp100 juta kepadanya merupakan kesalahan, karena uang itu pengembalian pinjaman dan tidak ada hubungan dengan rencana relokasi pedagang.

"Setelah berdamai ini, diiimbau pedagang untuk segera pindah ke lokasi pasar baru karena saya akan melepaskan tanggungjawab dan tidak mau lagi melawan perintah raja," sebutnya.