Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan potensi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau akan semakin kecil menyusul masuknya musim hujan di sebagian wilayah tersebut mulai September 2017.
"Provinsi Riau secara umum mulai masuk musim hujan awal September. Berangsur mulai dari utara hingga selatan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Saat ini, ia mengatakan musim hujan mulai terjadi di wilayah utara, tepatnya seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis dan Meranti. Kemudian, musim hujan akan meratas hingga ke wilayah selatan Provinsi Riau pada Oktober mendatang.
Sementara itu, ia menuturkan puncak musim hujan di wilayah Provinsi Riau diprediksi akan terjadi pada November mendatang, hingga awal Januari 2018.
Untuk itu, ia mengatakan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau diperkirakan akan semakin kecil. Meski begitu, ia meminta bahwa Karhutla tetap diwaspadai, minimal selama beberapa bulan mendatang.
Ia mengatakan Karhutla di Provinsi Riau terjadi lebih diakibatkan faktor manusia. "Jadi menurut pengamatan saya, meskipun musim hujan Karhutla tetap bisa saja terjadi," ujarnya.
Namun, ia mengatakan kesigapan Satuan Tugas Karhutla Riau dinilai terbukti efektif untuk mengatasi Karhutla, yang telah diperankan dengan baik sejak 2016 lalu.
Lebih jauh, Slamet turut mengimbau kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir, terutama saat puncak musim hujan. Ia mengatakan bencana banjir yang perlu diwaspadai yakni wilayah Riau yang berbatasan dengan Sumatera Barat.
"Banjir dan longsor itu yang perlu diwaspadai saat musim hujan, terutama wilayah Riau berbatasan dengan Sumbar," urainya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau sebelumnya juga menyatakan turut mewaspadai peralihan cuaca antara musim kemarau dan musim hujan, yang saat ini mulai terjadi di wilayah tersebut.
"Sekarang sebenarnya transisi antara musim kemarau ke musim hujan. Ini yang kita waspadai," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur.
Sebagai bentuk antisipasi, dia mengatakan BPBD telah mendistribusikan logistik berupa kebutuhan makanan dan sandang ke sejumlah kabupaten di Riau.
Saat ini Provinsi Riau masih dalam status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Status yang diputuskan sejak awal 2017 ini akan berakhir pada November mendatang.