131 PMI bermasalah dideportasi Malaysia tiba di Dumai

id BP3MI Provinsi Riau, PMI dideportasi Malaysia, pekerja migran Indonesia

131 PMI bermasalah dideportasi Malaysia tiba di Dumai

Para PMI bermasalah yang dideportasi Malaysia saat berada di Pelabuhan Dumai, Provinsi Riau. ANTARA/HO-BP3MI Riau

Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Riau memfasilitasi 131 PMIyang dideportasi dari Malaysia melalui Pelabuhan Dumai, untuk dipulangkan ke daerah masing-masing.

Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan mengatakan para pekerja setelah dideportasi ditempatkan di Pos Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Dumai untuk pendataan dan asesmen. Mereka akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing setelah proses administrasi selesai.

"Dari 131 PMI yang dipulangkan, tercatat 52 laki-laki dan 76 perempuan. Tiga di antaranya merupakan anak-anak, yakni dua bayi berusia 4 bulan dan 5 bulan serta seorang anak berusia dua tahun," katanya di Pekanbaru, Senin.

Dia mengatakan para PMI bermasalah tersebut tiba di Pelabuhan Dumai pada

Sabtu (20/9) pukul 16.05 WIB menggunakan Kapal Indomal Regal. Pemulangan dilakukan setelah otoritas Malaysia menggelar razia terhadap pekerja asing yang tidak memiliki dokumen resmi.

Mereka dipulangkan bersama dua staf Konsulat Jendral Republik Indonesia Johor Bahru yang mendampingi perjalanan. Para PMI tersebut berasal dari 15 provinsi di Indonesia.

“Jumlah terbanyak berasal dari Sumatera Utara, yaitu 42 orang, disusul Jawa Timur dengan 25 orang,” ujat Fanny.

Setelah sampai di Pelabuhan Dumai, para PMI menjalani pemeriksaan dokumen oleh Imigrasi serta pemeriksaan kesehatan oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan. Lalu dari hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh PMI dalam kondisi stabil dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.