Pekanbaru, (ANTARA) - Gubernur Riau Abdul Wahid memberikan tenggat waktu kepada perusahaan yang beroperasi menggunakan jalan lintas Minas-Perawang Kabupaten Siak untuk melakukan mutasi kendaraan dari luar provinsi tersebut.
Abdul Wahid di Pekanbaru, Kamis mengatakan hal tersebut dalam rapat bersama Pemerintah Kabupaten Siak dan perusahaan serta masyarakat terkait rusaknya kondisi jalan.
Dirinya menyampaikan sudah menyurati perusahaan sejak Juni dan paling lambat harus ditindaklanjuti Desember 2025.
"Ini kendaraan dari luar tak ada kontribusi sama sekali untuk daerah, saya tak mau uang habis untuk jalan saja. Karena itu pengusaha saya minta komitmen. Kalau tidak kami tindak tegas dan kalau perlu pabrik ditutup. Saya gubernur tegas soal ini," katanya.
Dikatakannya hal tersebut setelah mendatangi masyarakat yang sebelumnya memblokir jalan tersebut.
Menurutnya masyarakat hanya memakan debu dan menjalani aktivitas membahayakan nyawa di jalan tersebut bahkan sudah ada yang meninggal dunia akibat kecelakaan.
Untuk itu dirinya meminta kepada perusahaan termasuk vendor untuk segera memutasikan kendaraan.
Selanjutnya gubernur akan melakukan tinjauan bulan depan untuk memastikan semua kendaraan perusahaan dan vendor telah melakukan mutasi.
"Kalau tidak selesai Desember mutasi, Januari akan sidak turun lagi ke perusahaan kalau perlu saya tutup pabrik. Karena ini sudah diimbau di awal. Kalau ada kesusahan dan masalah mutasi silahkan lapor ke dinas pendapatan daerah," lanjutnya.
Dia menambahkan, jika perlu ada petugas Dispenda datang ke perusahaan untuk mempermudah proses mutasi kendaraan ke plat BM.
Hal ini tegasnya harus diseriusi karena faktanya banyak kendaraan tidak taat aturan dan "Over Dimension Over Load".
"Saya tak menghalangi bisnis di sini tapi kami sekarang bingung cari uang. Untuk perawatan pembangunan, kami tak punya kemampuan finansial mengelola ini," tambahnya.
Hadir dalam rapat tersebut Bupati Siak, Afni Zulkifli serta perwakilan masyarakat Kecamatan Minas yang dilalui jalan tersebut. Dari perusahaan ada PT Pertamina Hulu Rokan, PT Arara Abadi, PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo Regional III, dan lainnya.