Disperindag Pekanbaru Targetkan Renovasi Pasar Higienis Selesai Awal November

id disperindag pekanbaru, targetkan renovasi, pasar higienis, selesai awal november

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan renovasi pasar higienis yang menelan anggaran hingga Rp1,2 miliar tersebut baru mencapai 40 persen.

"Sekitar 40 persen. Target (selesai) awal November dan sudah bisa diperasionalkan," kata Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Tengku Firdaus di Pekanbaru, Jumat.

Padahal, renovasi pasar Higienis sendiri telah dimulai sejak Mei 2017 lalu. Artinya, setelah empat bulan berjalan, renovasi baru berkisar 40 persen, sementara dia mengklaim pembangunan pasar dapat selesai pada awal November atau dua bulan mendatang.

Selama renovasi dilakukan, dia mengatakan tidak menghadapi kendala yang berarti. Hanya saja, dia mengatakan proses pengerjaan yang sedikit terlambat, meski dia yakin bisa diselesaikan hingga dapat mengurai keberadaan pedagang yang kini menempati badan jalan Teratai, Pekanbaru.

Dia menjelaskan, setela renovasi Pasar Higienis nantinya akan dilengkapi dengan "food court". Sementara terdapat sekitar 150 kios akan melengkapi pasar tersebut.

Ia meyakini nantinya keberadaan Pasar Higienis akan menanggulangi ratusan pedagang yang kini meluber di Jalan Teratai dan mengganggu arus kendaraan.

"Kalau kita lihat kemungkinan (Pasar Higienis) belum dapat menampung seluruh pedagang (yang berjualan di Jalan Teratai). Nanti kita lakukan seleksi siapa saja yang dapat menempati di pasar itu," urainya.

Pasar Higienis yang digadang menjadi pasar semi modern di Kota Pekanbaru dengan nilai pembangunan mencapai Rp2,7 miliar dalam kondisi rusak. Sementara fasilitas pendukung lainnya dipastikan hilang setelah lebih dari setahun lamanya ditinggal para pedagang.

Pasar itu dibangun Pemkot Pekanbaru awal 2016 silam dengan cara menyulap bangunan sekolah dasar di Jalan Teratai, Kecamatan Senapelan. Ratusan kios disiapkan di pasar tersebut. Keberadaan pasar itu diharapkan menjadi solusi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar Jalan Teratai, karena keberadaan mereka kerap menimbulkan kemacetan serta tidak terorganisir.

Namun, relokasi pedagang ke gedung Pasar Higienis tidak semulus yang diperkirakan. Beragam penolakan disampaikan oleh para PKL. Meski sempat membuahkan hasil, PKL hanya bertahan beberapa bulan di Pasar Higienis sebelum kemudian kembali berjualan di pinggiran jalan.

Pedagang menilai omzet dagangannya menurun drastis saat berjualan di gedung Pasar Higienis. Hal itu disebabkan banyaknya konsumen enggan bertransaksi di lokasi yang disiapkan pemerintah.

Setahun lamanya pasar tersebut dibiarkan kosong. Dari pantauan di lapangan, sejumlah fasilitas mulai rusak dan hilang, seperti mesin air, pintu (rolling door), tangki air, kabel listrik dan saklar lampu banyak yang hilang dan rusak. Kondisi pasar ini pun berantakan. Sampah tampak berserakan, halaman pasar tersebut juga tampak semak oleh rumput.

Namun, Pemkot Pekanbaru kembali menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 miliar, yang diketahui berasal dari Dana Alokasi Khusus untuk kembali merenovasi pasar tersebut. Meski belum diketahui tingkat keberhasilan dalam mengatasi pedagang yang kini berjualan di pinggir jalan.