Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) akhirnya mengizinkan PLN melanjutkan pembangunan 11 tapak menara atau "tower" listrik di lahannya di Kota Dumai, Provinsi Riau.
Kesepakatan ini terjadi pada Rabu, (2/8). Lebih cepat dari jadwal awal pertemuan perundingan keduanya yang seharusnya berlangsung pada Jumat (4/8).
Hal ini menunjukkan Pertamina sangat mendukung program percepatan pembangunan tol listrik Sumatera di Dumai.
Audy Arwindha, Head of Communication and Relations Pertamina RU II Dumai mengatakan pihaknya dan PLN sudah menemui kata sepakat dalam hal mekanisme pembangunan tapak tower tersebut. Tindak lanjut pengerjaannya ini, pihak Pertamina menunggu surat permohonan izin memulai pengerjaan konstruksi dari PLN yang rencananya akan dilayangkan pada Kamis, (3/8/2017).
"Nah, nanti dari situ baru Pertamina akan membalas surat PLN tersebut dan mempersilahkan untuk memulai pengerjaannya," jelas Audy.
Sedangkan untuk permasalahan lahan sendiri yang juga sempat menjadi perdebatan, lanjut Audy akan disesuaikan dengan kesepakatan awal pada bulan Juni lalu. Di mana saat itu, Kejaksaan Tinggi Riau dan Kepala BIN Daerah Riau yang memediasi pertemuan tersebut.
Sistemnya yakni dengan cara ganti rugi. Hal ini berpedoman pada Undang undang No 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Dalam mediasi tersebut juga disepakati PLN dapat melakukan pekerjaan konstruksinya di areal milik Pertamina tersebut dengan cara pararel. Artinya pengerjaan konstruksi akan dibarengi juga dengan proses pelengkapan administrasi atau tata cara pengadaan tanah.
"Kita harapkan pada akhir pekan ini, pihak PLN sudah bisa mulai pengerjaan konstruksi. Paling lama minggu depan lah. Kita sangat mendukung program tol listrik tersebut," tukasnya.
Sementara itu, Andi Rizki, Plt Deputy Manager Hukum dan Komunikasi PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) II mengatakan, pihaknya akan segera berkirim surat kepada Pertamina dalam rangka permohonan izin untuk memulai pengerjaan.
"Iya, surat akan kami buat pagi Kamis dan langsung dikirimkan ke Pertamina," ujarnya.
Namun untuk lansiran material ke lokasi disebutkan Andi, sudah dimulai sejak Senin (31/7) lalu.
"Pertamina pada dasarnya sangat mendukung pembangunan jaringan transmisi Dumai-KID 35 ribu megawatt sebagai salah satu nawacita Presiden. Namun memang ada beberapa hal yang perlu dibahas kembali agar dalam proses pengerjaan konstruksinya dapat berjalan lancar termasuk standar safety bekerja di wilayah Pertamina," jelas Andi.
Untuk diketahui, PLN akan melaksanakan pembangunan total sebanyak 99 tower tol listrik, termasuk di daerah Dumai.
Namun pengerjaannya sedikit terhambat lantaran sejumlah tower akan dibangun di lahan negara dan adanya masyarakat yang bertempat tinggal di lahan konsesi negara yaitu di lahan Taman Wisata Alam Sungai Dumai, lahan SKK Migas/PT Chevron Pacific Indonesia serta beberapa di lahan Pertamina.
Dalam perjalanannya, sejumlah pembahasan demi pembahasan dilakukan untuk menentukan mekanisme sistem pengadaan lahannya. Misalnya di lahan milik Pertamina ini.
Pengerjaan konstruksi sempat terhambat lantaran ada beberapa hal yang belum menemui kesepakatan. Namun sesuai hasil pertemuan terbaru yang dilakukan PLN dan Pertamina pada Rabu kemarin, akhirnya disepakati jika pengerjaan proyek strategis nasional itu dapat dimulai dalam waktu dekat.
Berita Lainnya
Koarmada I izinkan MT W Blossom berlayar
13 May 2022 9:24 WIB
Kemenag targetkan pembangunan 160 KUA ramah lingkungan pada 2025
16 December 2024 16:51 WIB
TNI AU dukung proses pembangunan infrastruktur Bandara Ibu Kota Nusantara
16 December 2024 16:04 WIB
AHY beri perhatian khusus untuk pembangunan wilayah di Indonesia timur
13 December 2024 15:21 WIB
Wamendagri tekankan investasi kunci utama pembangunan Papua Barat Daya
11 December 2024 14:53 WIB
Pengerjaan fisik trase jalan longsor Lintas Riau-Sumbar capai 70 persen
07 December 2024 21:58 WIB
Pemprov Riau peroleh dana pengembangan lingkungan hidup 2,07 juta dolar AS
07 December 2024 20:02 WIB
Strategi pembangunan infrastruktur untuk percepatan program swasembada pangan
07 December 2024 14:17 WIB