Gelar Kerjasama Dengan BPCB Sumbar, Siak Komit Jaga Cagar Budaya

id gelar kerjasama, dengan bpcb, sumbar siak, komit jaga, cagar budaya

Gelar Kerjasama Dengan BPCB Sumbar, Siak Komit Jaga Cagar Budaya

Siak (Antarariau.com) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat berupaya mendorong Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, untuk komitmen dalam melestarikan cagar budaya agar tidak rusak dan terlupakan seiring perubahan zaman.

Kepala BPCB Sumatera Barat Wilayah Kerja Provinsi Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau, Nurmatias usai pembukaan kegiatan Sinergitas Budaya di Siak, Senin, mengatakan selama ini kendalanya, pemerintah daerah dan masyarakat masih kurang komitmen dalam melestarikan situs cagar budaya.

"Untuk kasus di kabupaten Siak sendiri kendala dan permasalahannya, komitmen dalam melestarikan cagar budaya atau bidang kebudayaan itu sendiri masih rendah, ditambah lagi anggaran untuk kebudayaan itu terbatas," katanya.

Walaupun begitu, kata Nurmatias, animo atau semangat Pemda Kabupaten Siak akhir-akhir ini cukup tinggi untuk melestarikan kebudayaan sehingga masuk dalam daftar Kota Pusaka pada Mei 2016 lalu.

"Bupati Siak sudah mulai melakukan pendekatan-pendekatan dengan perusahaan-perusahaan daerah ditambah lagi bantuan dana dari pemerintah pusat untuk melestarikan situs-situs cagar budaya yang ada di kabupaten Siak ini," sebutnya.

Dia juga mengatakan, pihaknya bersama Pemkab Siak akan merevitalisasi atau perawatan dimasing-masing situs cagar budaya yang mulai mengalami kerusakan seperti Tangsi Belanda, Bangunan Landraad, Gudang Mesiu Kerajaan Siak, Gedung Controlleur, dan Makam-makam pahlawan.

"Kalau cagar budaya seperti mesjid, masyarakat masih mau menyumbang untuk perawatan. Sementara situs lainnya adalah tanggungjawab pemerintah pusat, Pemda dan balai pelestarian cagar budaya untuk melakukan pelestarian," tuturnya.

Pihaknya dan Pemda akan memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam tupoksi kebudayaan yang selama ini masih sedikit mendapat tempat.

Sedangkan kegiatan sinergitas budaya yang akan berlangsung hingga Rabu (19/4) di kabupaten Siak ini tujuannya adalah untuk memberi pemahaman kepada masyarakat khalayak ramai akan pentingnya pelestarian cagar budaya sebagai aset bangsa.