Dumai, 31/3 (ANTARA) - Sedikitnya 250 hektare lahan yang berada di Jalan Thomas, Kelurahan Basilan, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau, terbakar sehingga asap yang timbul akibat pembakaran itu menutupi daerah tersebut. Dari pantauan ANTARA di Dumai, Rabu, kepulan asap tampak meluas menutupi areal semak belukar itu. Tiupan angin yang kencang memudahkan api menjilat semak belukar yang mengering. Beberapa warga yang ditemui ANTARA di sekitar lokasi kebakaran, mengatakan ratusan hektare lahan semak belukar itu sengaja dibakar untuk kepentingan perusahaan perkebunan. "Kalau dari analisa kami, lahan ini sengaja dibakar. Karena dari kemarin (Selasa, 30/3) selalu ada orang yang mengawasi pembakaran lahan disini," ungkap Jon (44), seorang warga yang ditemui di tempat kebakaran. Selain Jon, An (30), seorang warga setempat lainnya yang ditemui disana mengaku kesal dengan pembakaran lahan itu. Pasalnya, sisa pembakaran akan menimbulkan asap yang membuat mata perih dan dapat mengganggu aktivitas luar rumah. "Jarak lahan yang dibakar memang jauh dari perkampungan, tapi karena lahan yang terbakar luas, efeknya sampai ke kampung tempat tinggal warga," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Kadisbunhut) Kota Dumai, Afifudin saat dikonfirmasi perihal penangganan kebakaran itu mengaku tidak mengetahui adanya kebakaran lahan tersebut. "Hingga sampai sekarang kami belum mendapatkan informasi adanya kebakaran lahan disana. Jika benar lahan yang terbakar seluas itu dan tidak ada penanggulangan dari pemilik lahan, maka bisa jadi itu bukan kebakaran, tapi pembakaran," kata Afifudin. Menurut dia, luasnya lahan yang terbakar itu sangat dipengaruhi keterbatasan kendaraan patroli serta minimnya anggota yang turun memantau ketempat - tempat yang rawan kebakaran. Ia menambahkan, lokasi kebakaran hutan tidak semuanya mudah dijangkau mobil pemadam kebakaran. "Beberapa titik kebakaran hutan bahkan hanya berbentuk jalan setapak. Selama ini petugas pemadam kebakaran hutan mengandalkan sekat bakar yang berfungsi mencegah api merembet lebih jauh ke dalam hutan," ucapnya. Afifudin mengakui, Disbunhut Kota Dumai hingga saat ini masih kekurangan personil, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya pembakaran liar diareal tersebut. "Saat ini tim lapangan kami yang aktif hanya sekitar 28 orang, untuk melakukan pemantauan terkadang masih terkendala," tuturnya. Ditanya mengenai tindakan yang akan dilakukan pihaknya setelah mendapat informasi dugaan pembakaran lahan seluas 250 hektare itu, Afifudin berjanji akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat dan memberi sanksi hukuman sesuai dengan Undang - Undang (UU) yang berlaku. "Koordinasi akan kami lakukan secepatnya, baik dengan polisi kehutanan serta jajaran Polres Dumai. Setelah itu, kami akan melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku dan pemilik lahan," paparnya.
Berita Lainnya

Kebun Topaz 250 Hektare Produksi Bibit Sawit
17 June 2013 12:04 WIB

Lahan gambut di Kampar terbakar, luas masih didata
28 June 2025 18:57 WIB

Lima saksi sidang kasus tanah dicecar sewa lahan di PN Dumai
26 June 2025 16:28 WIB

Bupati Siak temui DLHK Riau, bangun sinergi atasi konflik lahan
21 June 2025 17:24 WIB

2 hektare lahan ditumbuhi akasia dan sawit terbakar di Sungai Apit Siak
20 June 2025 21:25 WIB

Petani Lokal Naik Kelas: Hortikultura Buka Jalan Kemandirian Ekonomi
20 June 2025 19:19 WIB

Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi cek lahan rencana pembangunan markas baru di Dumai
20 June 2025 17:14 WIB

Pembangunan tol sesi lingkar Pekanbaru masih terganjal pembebasan lahan
20 June 2025 8:47 WIB