Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Restorasi Gambut menganggarkan Rp100 miliar untuk program restorasi gambut yang ada di Provinsi Riau pada 2017.
"Pada 2017 ini BRG menargetkan akan melakukan pembasahan di lahan gambut Riau seluas 700.000 hektare," kata Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead di Pekanbaru, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa beberapa daerah yang akan dilakukan pembasahan ialah Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Memang target pembasahan di 2017 ini cukup luas sebab pada 2016 lalu terdapat lahan gambut yang belum terbasahi. Oleh sebab itu sesuai intsruksi presiden, tahun ini lahan gambut yang terutang di 2016 digabungkan di 2017," katanya.
Ia menyampaikan bahwa kedepan BRG akan merestorasi gambut seluas 2,49 juta hektare yang terletak di tujuh provinsi di Indonesia.
"Salah satu provinsi yang lahan gambutnya akan direstorasi adalah Provinsi Riau dengan luas lahan hampir setengah dari jumlah lahan gambut yang akan direstorasi," ujarnya.
Karena itu, keberhasilan restorasi gambut di Provinsi Riau akan menjadi tolak ukur secara nasional.
"Dan untuk tahap awal di 2017 ini, BRG akan fokus melakukan pembasahan kembali dan penanaman kembali lahan gambut rusak," ujarnya.
Ia menjelaskan, upaya pembasahan kembali akan dilakukan dengan memasang sekat di lahan-lahan gambut supaya air yang tertampung di musim hujan tak mengalir ke tempat lain sehingga tidak terlalu kering saat kemarau.
"Jika gambut tetap basah, maka risiko kebakaran lahan dan hutan akan menurun dan lahan bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan seperti sagu," katanya.
