Kampar (Antarariau.com) - Dibalik amannya pelaksanaan Pilkada Kampar 2017 ini ternyata masih menimbulkan riak-riak politik dan sejumlah permasalahan terhadap hasil pleno penghitungan suara 21 kecamatan yang telah diserahkan ke tingkat kabupaten.
KPU memang belum melaksanakan Pleno, namun kesimpulan sementara dari lima Pasangan Calon Bupati, Azis dan Catur peraih suara terbanyak. Total perolehan suara Azis-Catur meraup 106.339 suara, Ardo berada di posisi kedua dengan 99.093 suara, nomor urut 2, Zulher-Dasril Affandi dengan 90.973 suara, di bawahnya pasangan nomor urut 1 Muhammad Amin-Muhammad Saleh dengan 18.414 suara.
Sejumlah permasalahan timbul, ada dugaan modus baru kecurangan Pilkada Kampar dengan menggunakan Surat Keterangan (Suket) sebagai pengganti KTP sementara bagi pemilih yang belum memilikinya. Informasi yang diperoleh di lapangan sekitar delapan ribu pemilih warga asal Pekanbaru menggunakan Suket dan dugaan adanya Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda sekitar 20 ribu sampai 70 ribu orang yang terkesan dibiarkan dan menimbulkan banyak tanya terhadap penyelenggara Pilkada Kampar.
Diduga mereka sengaja dimobilisasi ke TPS-TPS yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kampar, seperti Siakhulu dan Tambang. Ada juga warga yang memilki KTP dan terdaftar sebagai daftar pemilih tetap tidak bisa menggunakan hak suaranya, disebabkab surat suara sudah habis duluan diduga di gunakan pemilih Suket.
Salah satu TPS di Desa Tarai Bangun hal ini disampaikan salah satu tim paslon, yang telah menemui data tersebut, bahkan menurutnya hampir terjadi keributan di TPS tersebut dan terjadi pembiaran, warga protes karna tidak bisa menggunakan hak suaranya.
Bukan itu saja dugaan kecurangan juga ditemui dengan aksi politik uang, di sejumlah wilayah banyak beredar uang untuk membayar suara pemilih, berkisar Rp300 ribu sampai Rp750 ribu bahkan ada yang menerima Rp1 juta perkeluarga. Selain itu ada paket sembako berisi minyak goreng, gula putih, beras serta uang tunai Rp150 ribu hingga Rp300 ribu.
Ketua Panwaslu Kampar, Martunus saat dihubungi berkali-kaki untuk meminta tanggapan persoalan ini tidak kunjung mengangkat hand phonenya, begitu juga Ketua KPUD Kampar, Yatarulh.
Berita Lainnya
6 saksi diperiksa terkait dugaan kekerasan seksual oleh mantan Dekan UIR, Polisi : Kalau ada korban lain silahkan lapor
20 September 2024 14:37 WIB
Ada dugaan pelanggaran saat pendakian Gunung Marapi
07 December 2023 10:43 WIB
Dugaan penyelewengan pupuk subsidi, Petani Kerinci Kanan merasa tak ada hal aneh
09 February 2023 17:28 WIB
Ada dugaan KKN di proyek Sekretaris DPRD Kepri
18 February 2022 8:37 WIB
Ada dugaan perbudakan pekerja sawit di Langkat
25 January 2022 12:22 WIB
Diduga ada reklamasi ilegal di Danau Singkarak, Bupati Solok bantah
24 January 2022 22:55 WIB
Wah, ada dugaan kecurangan cabang binaraga di PON Papua
10 October 2021 22:37 WIB
Penyelidikan dugaan korupsi Rp237 juta di DLH Siak dihentikan kejari, ada apa?
21 July 2020 19:18 WIB