Pekanbaru (Antarariau.com) - Pimpinan DPRD Provinsi Riau menganggap wajar anggaran perjalanan dinas legislatif setempat memiliki nominal besar, yakni mencapai Rp174,7 miliar, sebab sebagai pembuat keputusan tentu sering melakukan kunjungan kerja keluar daerah ataupun luar negeri.
Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman di Pekanbaru, Kamis, menanggapi Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) menyoroti anggaran perjalanan dinas legislatif yang dinilai cukup fantastis.
"Kenapa anggaran perjalanan dinas DPRD itu besar, sebab sebagai pembuat keputusan tentu akan disaksikan oleh legislatif seperti diundang ke Jakarta jika ada rapat tentu kami akan hadir," kata Noviwaldy.
Ia mengklaim, sejumlah kunjungan kerja seperti undangan Menteri, penelitian, studi banding, seminar serta lainnya tentu harus didasari dengan tujuan perintah tugas yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.
Disinggung terkait anggaran perjalanan dinas untuk kunjungan ke luar negeri anggota DPRD Riau dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2017 naik jumlahnya dua kali lipat dari tahun sebelumnya, ia mengaku tidak sebesar itu.
"Siapa yang bilang begitu? berikan datanya dulu sama saya. Kita bicara data," kata Noviwaldy.
Fitra menyoroti besarnya anggaran perjalanan dinas untuk kunjungan ke luar negeri anggota DPRD Riau dalam APBD 2017.
"Terdapat biaya kunjungan kerja ke luar negeri pimpinan dan anggota dewan sebesar Rp28,8 miliar yang selalu naik dari tahun sebelumnya, tahun 2016 sebesar Rp12,7 miliar dan tahun 2015 sebesar Rp7,4 miliar," kata Koordinator Fitra Riau, Usman di Pekanbaru, Rabu lalu.
Jika ditotal biaya tersebut mencapai Rp49 miliar selama tiga tahun terakhir, katanya lagi.
Meski begitu tidak terlihat sama sekali hasil yang dibawa pulang oleh anggota dewan selain merupakan kegiatan foya-foya di luar negeri.
Secara rinci, kata dia, kunjungan kerja luar negeri DPRD tersebut akan dilakukan untuk satu kali kunjungan, sehingga dari 65 orang anggota dewan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp444 juta per orang.
Tidak hanya untuk kunjungan luar negeri, biaya perjalanan dinas angota DPRD Riau secara keseluruhan juga dinilai fantastis yakni mencapai Rp174,7 miliar.
Jumlah itu bahkan 33 persen dari seluruh kegiatan perjalanan dinas baik pemerintah maupun DPRD di dalam APBD 2017 yang berjumlah setengah triliun atau Rp514 miliar.
"Kegiatan dewan ini berpotensi memboroskan keuangan daerah, di antaranya kunjungan kerja dewan dalam dan luar daerah sebesar Rp56,8 miliar, kunjungan alat kelengkapan dewan sebesar Rp58,5 miliar dan kegiatan reses dewan sebesar Rp30,4 miliar," katanya.
Oleh: Diana Syafni