Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru menyatakan 70 persen dari 600 ribu tabung elpiji tiga kilogram, dimanfaatkan oleh pengusaha mikro di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
"Dari kuota 600.000 tabung perbulan, 60-70 persennya dimanfaatkan oleh pengusaha mikro di Pekanbaru," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba Sulaiman kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Sementara itu, 30 persen lainnya baru dimanfaatkan oleh kalangan rumah tangga dengan ekonomi menengah ke bawa.
Saat ini, Disperindag Pekanbaru sedang mengupayakan penambahan lima persen dari 600.000 tabung gas tiga kilogram perbulan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas menyusul pertumbuhan positif usaha mikro di Kota Bertuah tersebut.
"Kita sudah mengusulkan lima persen dari 600 ribu tabung perbulan menjadi 630 ribu perbulan," tuturnya.
Meski begitu, ia mengaku hingga kini belum ada jawaban dari Pertamina. Ia mengatakan, sebelum melakukan penambahan elpiji tabung 3 kilogram, Pertamina biasanya terlebih dahulu menghitung dengan berkoordinasi tiap agen.
Lebih jauh, meski penambahan belum dilakukan, ia mengatakan tidak mengkhawatirkan kelangkaan gas elpiji, terutama untuk kalangan rumah tangga.
Menurutnya saat ini Kota Pekanbaru telah terbantu dengan adanya program "City gas" yang pada 2017 ini akan mencakup empat kecamatan.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat maupun pemilik usaha mikro yang telah berkembang agar tidak lagi menggunakan gas melon. Karena sesuai peruntukan gas melon hanya untuk usaha mikro dan keluarga yang tingkat ekonomi menengah ke bawah.