Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan Provinsi Riau pada Desember 2016 mengalami inflasi 0,23 persen, yang pemicu tertinggi disumbangkan oleh kelompok transportasi.
"Inflasi Riau sebesar 0,23 persen itu tertiggi dipicu oleh adanya kenaikan indeks harga konsumen pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,83 persen dengan andil sebesar 0,14 persen," kata Kepala BPS Riau Aden Gultom, di Pekanbaru, Selasa.
BPS Riau menghitung tingkat inflasi di daerah tersebut dengan menggabungkan inflasi yang terjadi di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan (Kabupaten Indragiri Hilir).
Menurut dia, inflasi sebesar 0,23 persen itu menunjukkan telah terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Riau dari 127,76 pada November 2016 menjadi 128,05 pada Desember 2016.
Ia menyebutkan, komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok transportasi ini adalah tarif angkutan udara, tarif pulsa ponsel, bensin, dan lain sebagainya.
Kemudian diikuti oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,22 persen dengan andil sebesar 0,06 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,16 persen dengan andil 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen dengan andil sebesar 0,01 persen.
"Berikutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen dengan andil sebesar 0,003 persen," katanya.
Sedangkan satu kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok sandang sebesar 0,34 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen.
"Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 4,04 persen. Artinya tingkat inflasi Riau masih terkendali karena harga kebutuhan pokok juga terkendali sesuai hukum ekonomi yang berdasarkan permintaan dan penawaran, bahkan tiga hingga empat bulan terakhir harga kebutuhan pokok di Riau terkendali khususnya cabe," katanya.
Sementara itu komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain daging ayam ras, tarif angkutan udara, tarif pulsa ponsel, telur ayam ras, cabai rawit, rokok kretek filter, beras, kol putih, ikan nila, ikan tongkol, dan lainnya.
Akan tetapi, komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain cabai merah, bawang merah, emas perhiasan, pepaya, semangka, jeruk, kentang, dan lain sebagainya.
Berita Lainnya
Hingga Akhir Desember 2016 BPJS Kesehatan Himpun Rp67,7 Triliun Iuran
18 July 2017 14:35 WIB
Desember 2016, Subsektor Tanaman Pangan Riau Naik 1,34 Persen
11 January 2017 20:08 WIB
Area Pedesaan Riau Mengalami Deflasi 0,19 Persen Pada Desember 2016
04 January 2017 22:35 WIB
Januari-Desember 2016, 105 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Di Siak
01 January 2017 8:45 WIB
Desember 2016, Jumlah Penderita HIV-Aids Riau Menurun
21 December 2016 23:40 WIB
Minggu Ketiga Desember 2016, Harga TBS CPO Riau Naik Rp35,08/Kg
14 December 2016 21:20 WIB
Maret-Desember 2016, Kejari Dumai Selamatkan Rp509 Juta Uang Negara
09 December 2016 13:40 WIB
BPS: Desember 2016 Tembilahan Mengalami Inflasi, Ini Penjabarannya
02 December 2016 13:45 WIB