Area Pedesaan Riau Mengalami Deflasi 0,19 Persen Pada Desember 2016

id area pedesaan, riau mengalami, deflasi 019, persen pada, desember 2016

Area Pedesaan Riau Mengalami Deflasi 0,19 Persen Pada Desember 2016

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pada Desember 2016 perdesaan Riau mengalami deflasi sebesar 0,19 persen.

"Deflasi perdesaan disebabkan oleh turunnya IKRT pada kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan yang turun sebesar 0,80 persen," kata Kepala BPS Riau Aden Gultom dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, inflasi pedesaan dicermati hanya pada harga tukar petani saja di pedesaansedangkan salah satu yang menjadi alat ukur terhdap tingkat kesejahteraan petnai di pedesaan adalah nilai tukar petani.

Namun yang menjadi tren informasi tentang inflasi lebih cenderung pada perkotaan.

"Angka inflasi atau deflasi di wilayah pedesaan, di Riau tercermin dari perubahan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT)," katanya.

Sementara itu, kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga lainnya mengalami kenaikan sebagai berikut kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,55 persen, kelompok sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,31 persen.

Kenaikan indeks berikutnya adalah kelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,60 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,10 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,16 persen.

"IKRT pada kelompok pengeluaran sandang masih relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya," katanya.

Ia menjelaskan, Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan.

Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu.

Sementara itu inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year).

"Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya," katanya.