Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komite Operator Penerbangan (AOC) Pekanbaru mengaku mulai khawatir dengan kondisi kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di daratan Sumatera dalam sepekan terakhir karena dapat mengganggu aktivitas penerbangan.
"Terjadinya karlahut, maka aktivitas pendaratan pesawat terutama di bandara tujuan tidak dapat dilakukan karena jarak pandang pilot jadi terbatas oleh disebabkan kabut asap," papar Ketua AOC Pekanbaru, Wahyu Wijanarko di Pekanbaru, Selasa.
Dia mengatakan, karlahut di Sumatera dalam sepekan terakhir menunjukkan tren peningkatan cukup drastis dengan wilayah terkonsentrasi di provinsi yang menjadi langganan bencana dibuat oleh anak manusia dalam 18 terakhir.
Berdasarkan data terakhir jumlah titik panas dikeluarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada Senin (7/8) sore atau pukul 16.00 Wib, terdapat 232 titik di Sumatera, 53 titik diantaranya terjadi di Provinsi Sumatera Selatan dan 45 titik di Provinsi Riau.
Sementara pukul 7.00 Wib pagi hari, LAPAN menyebut 173 titik panas dengan tingkat kepercayaan potensi karlahut di atas 50 persen berada di Sumatera atau meningkat 12 titik dibanding hari sebelumnya 161 titik panas seperti 51 titik di Sumatera Selatan, 40 titik di Bangka Belitung dan 22 titik di Riau.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, saat bencana kabut asap terjadi. Paling hanya mencatat kerugian miliaran rupiah seperti tahun lalu. Saat kabut asap, ujungnya penumpang jadi korban. Meski maskapai wajib kembalikan 90 persen dari harga tiket sesuai Peraturan Menteri No.89/2015," katanya.
"Maskapai tidak ingin bencana kabut asap kembali terulang di tahun ini dan tidak hanya di Sumatera, tetapi di Indonesia. Kami yakin pemerintah bisa mengatasi hal tersebut dengan berbagai upaya," tegas Wahyu.
Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau tidak tinggal diam seperti kemarin dilaporkan, mengerahkan dua unit helikopter dan satu pesawat air tractor/AT atau pengebom air untuk menanggulangi kebakaran yang terjadi pada lima kabupaten di wilayah tersebut.
"Berdasar patroli dan informasi di lapangan, kebakaran hari ini terjadi di lima kabupaten yakni Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kampar dan Pelalawan," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsekal Pertama Henri Alfiandi.
Dia menjelaskan seluruh pesawat dan helikopter telah diterbangkan sejak pagi tadi dan menyebar ke sejumlah lokasi tersebut.
Seperti di Bengkalis, lanjutnya, pengeboman air masih melanjutkan di wilayah Tasik Serai yang terbakar sejak empat hari terakhir.
Selain Bengkalis, Satgas juga melanjutkan pemadaman di sejumlah lokasi seperti Kecamatan Bangko dan Kecamatan Ujung Tanjung di Rokan Hilir, lalu Rokan IV Koto di Rokan Hulu dan Kampar Kiri Hulu di Kampar.
"Titik api berada di wilayah itu, merupakan lokasi kebakaran yang terbakar sejak pekan lalu. Untuk pemadaman hari ini, terdapat satu lokasi baru yang terbakar di Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan," ungkapnya.
Satgas Karhutla Provinsi Riau saat ini menyiagakan dua unit helikopter jenis MI-8 dan jenis MI-171 serta dua AT yang seluruhnya dimanfaatkan untuk pengeboman air.
Selain itu, Satgas juga diperkuat dengan bantuan helikopter pengebom air dari sejumlah perusahaan kertas di provinsi tersebut dan satu unit pesawat Cassa digunakan BPPT dalam operasi teknologi modifikasi cuaca.
Berita Lainnya
DPRD Inhil Soroti Meningkatnya Jumlah Penduduk Miskin
29 August 2017 11:05 WIB
Meningkatnya Jumlah Penderita HIV/AIDS Pekanbaru Menjadi Sorotan DPRD
09 May 2017 11:30 WIB
Enam heli dikerahkan untuk padamkan karhutla seluas 1.073 hektare di Riau
25 July 2024 8:27 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta Tim Satgas Karhutla awasi titik api
04 April 2024 15:05 WIB
Karhutla di Meranti meluas, titik api menyala sampai malam hari
23 March 2024 22:36 WIB
BMKG deteksi 101 titik panas tersebar di Kalimantan Timur
23 February 2024 15:42 WIB
BMKG temukan 25 titik panas tersebar di Kalimatan Timur
17 February 2024 13:12 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Provinsi Jambi meningkat, capai 1.819 hotspot
29 September 2023 16:38 WIB