Selatpanjang (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti semakin meluas karena menjangkau lahan vegetasi semak belukar di sejumlah desa di Pulau Rangsang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhlisin mengatakan timnya bersama personel gabungan TNI dan Polri serta masyarakat saat ini terus melakukan upaya pemadaman dan pendinginan di titik api.
"Kita bekerja secara intensif untuk membatasi penyebaran api dan memastikan kebakaran tidak meluas ke area yang lebih luas," ungkap Muhlisin kepada wartawan, Sabtu.
Muhlisin menyebutkan, karhutla yang terjadi di Pulau Rangsang ada lima titik yakni di Desa Telesung, Penyagun, Desa Sungai Gayung Kiri, Desa Renak Dungun dan perbatasan di Desa Mantiasa.
Dia belum bisa memastikan berapa luas kebakaran secara keseluruhan. Namun kalau untuk dua titik yaitu di Desa Telesung dan Desa Penyagun diperkirakan mencapai 40 hektare.
"Luas karhutla yang mencapai 40 hektare pada dua titik ini menunjukkan bahwa situasinya cukup serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan efektif," katanya.
Diungkapkan dia, api yang menyala dari karhutla yang membakar semak belukar juga tampak pada malam hari. Dia mengatakan kondisi ini perlu penanganan segera untuk memadamkan api, karena saat ini sedang dalam cuaca panas ekstrim.
"Saat ini cuaca memasuki musim panas. Tim pemadam BPBD pun tidak bisa bersantai. Kami tetap memantau lahan selama 24 jam pasca-terbakar, meskipun yang terbakar itu vegetasi semak belukar. Kami tak ingin tragedi kabut asap parah beberapa tahun silam kembali terulang," ujar Muhlisin.